Rasanya sakit ketika tahu semua yg dialami Gladien saat ini bukan mimpi terburuknya
Mata Gladien sudah terbuka. Ia ingat terakhir kali dia dibawa oleh siapa?
Ia sekarang sedang terdiam mengingat puluhan kejadian dimasa lalunya. Namun, Ketika dirinya sudah masuk kedalam masalalu dirinya dan pacarnya. Pintu terbuka begitu saja
Segera Gladien menutup matanya rapat-rapat, karena ia tidak mau melihat seseorang yg tengah memasuki kamarnya, Ia benci? jangan salahkan Gladien salahkan saja pada sikap Alden selama ini
"lo udah bangun?" Alden mencoba menaruh perhatiaannya kepada saudaranya tersebut. Namun tidak ada jawaban dari Gladien. Gadis itu hanya menutup matanya rapat dan berpura-pura tertidur
"jangan bikin gue marah" ujarnya terakhir kali
Untuk sejenak tidak ada suara dari kamar yg ditempatinya, Ia berhati-hati membuka matanya dan tidak melihat siapapun disana. Ia bernapas lega karena pikirnya Alden sudah keluar. Namun, ia langsung menegang lagi, Tangan seseorang memeluknya dari belakang
"Aku tahu, kamu gk bakal bisa tidur selain pingsan tadi"
tunggu! ini suara Alden kah? bukannya dia orang yg begitu kasar? Gladien tidak yakin apakah Alden waras?
Tangan Alden memeluk erat tubuh saudaranya tersebut. ia membutuhkan kehangatan, hanya beberapa detik setelahnya. Gadis didepannya langsung mencoba membuka eratan tangan Alden
"Tolong lepaskan. Kau harus ingat, kita ini Saudara" ujar Gladien mencoba membuka genggaman tangan Alden. Namun, Alden langsung memegang telapak tangan Gladien agar diam
"Aku ingat. kita ini saudara, Tapi Apa salahnya aku menyukaimu?" Alden berterus terang begitu saja
Tangan Gladien pasrah ketika Alden mengatakan yg tidak masuk akal baginya
"kau seharusnya tidak seperti ini. masih banyak perempuan lain yg harus kau peluk. tolong lepaskan"
"Jangan berisik! Gue gak suka ditolak" ujarnya berubah
Gladien pasrah, tangannya masih dipegang erat oleh Alden. Kenapa dengannya? apa karena kejadian diRumah Sakit tadi? Seharusnya ia benci pada Alden tapi, kenapa sekarang malah seperti ini?
Degupan jantung milik Gladien tak henti-henti Namun, suara rintihan terdengar begitu saja dari arah belakang
Alden merintih? Aneh pikirnya. Gladien membalikkan tubuhnya agar berhadapan dengan Alden.
Ada hawa hangat disana. Wajah tampan Alden membuatnya sejuk. Namun, ia lagi-lagi melihat Alden merintih. Rintihannya terdengar berbeda
Rintihan pertama ia hanya menggumam tak jelas dan rintihan kedua ia memanggil nama seseorang? apa itu nama seseorang yg disayang Alden
"Alden" Gladien mencoba membuat Alden terbangun. Tangannya tak sengaja menyentuh Dahi Alden.
Panas
Gladien langsung terduduk namun, masih bisa dipeluk oleh tangan Alden
Ia mencoba melepas menghiraukan Alden yg suhu tubuhnya meningkat
Ketika tangannya memegang gagang pintu, ia memikirkan sesuatu yg membuatnya resah sendiri
2 menit setelah ia keluar dari kamarnya sendiri. benar, tadi ia bangun dikamar sendiri. mungkin Alden yg memindahkannya
Ia kembali lagi dengan membawa air yg ditaruh di Wadah kecil yg cukup untuk menampung air
Ia memeras sebuah handuk kecil da meletakkannya didahi Alden
KAMU SEDANG MEMBACA
Pervert Brothers ( End ) Revisi
Acak⚠️warning 18+ Kedua orang tuanya koma setelah pernikahan baru beberapa hari itu dijalankan dengan baik. Kejadian dimana kedua orang tuanya harus di rawat dirumah sakit membuat seorang gadis disalahkan begitu saja. Ketiga kakaknya yang benar-benar me...