15 - Malam yg hampa

15.5K 504 0
                                    

Gladien tengah terduduk disamping ranjang. Ia tengah menunggu Alden yg sedang mandi

Bagaimana Alden mengganti bajunya? pikirnya tadi Alden tak membawa baju ganti tadi

Ketika pikirannya bergulat dengan apa yg gladien rasakan. Alden keluar hanya memakai handuk untuk membalut tubuhnya

"ka-kau sudah selesai?" Alden mengernyitkan alisnya. Ia memberhentikan kegiatannya yg tengah mengeringkan rambut dengan handuk kecil

"kau tidak bisa lihat?" Alden berjalan mendekat kesisi ranjang

"mandilah dan pakai handuk yg ada dikamar mandi" titah Alden

Tanpa Jawaban, Gladien langsung berjalan meninggalkan Alden yg tengah tertidur disisi ranjang. Jantungnya kenapa? perasaan ini?

Hanya butuh 15 sampai 20 menit Gladien mandi. Ia keluar dengan memakai kimono dan juga membalutkan handuknya yg lain dirambutnya

"kau keramas?" tanya Alden setelah Gladien ikut duduk disisi ranjang

"rambutku kotor" balas Gladien menarik handuk yg melekat pada rambutnya

"Apa bekasnya belum hilang?" Tanya Alden memecahkan keheningan yg melanda

"huh?" Gladien terlonjak kaget dengan pertanyaan Alden barusan

"Tanda dilehermu" Alden membuka matanya terpaksa untuk menatap Gladien yg ikut menatap matanya dengan tatapan gelisah

"Setahuku, tanda seperti ini akan lama hilangnya" Balas Gladien

"kau tidak mengobatinya?"

"apa ada obat untuk menghilangkan bekasnya?"

"Sini" Alden menepuk bantal disampingnya untuk menyuruh Gladien ikut tidur dengannya

"aku akan tidur dibawah" tolak Gladien cepat

"kau tidak ingat siapa Aku?"

Gladien mendengus sendiri, lalu dengan terpaksa ia ikut berbaring disamping Alden

"Apa harus dengan ancaman dulu?" Alden mendekatkan tubuhnya kesisi Gladien

Gladien resah sendiri ketika Alden mendekat, Ia menyingkirkan tangan Alden yg akan menggapai lehernya

"Jaga tanganmu" Trauma sendiri gladien

"Mau kutambah lagi?" Gladien menghembuskan napasnya pasrah

Ia melirik Alden cukup lama, lalu dengan lamban. Alden mendekatkan kepalanya kearah Gladien

Bibir tipis Gladien membuat fantasy liarnya muncul. Leher jenjang dan juga rambut basahnya membuat kesan seksi ditubuh Gladien

"Alden kenapa kau tak coba cari pendamping?" Gladien memecahkan situasi akward ini

"mencari pendamping? seperti anak remaja saja"

"hei! bukannya kau itu remaja?" Gladien mengernyitkan alisnya bingung

"sudahlah tidur" titah Alden memunggungi tubuh Gladien berada

Tak ada jawaban dari gadis itu. mungkin dia sudah terlelap dari tidurnya

To Be Contiued

Pervert Brothers ( End ) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang