"Sa-sakit! Stop, jangan digerakin!" Mohon Gladien dengan air mata yang terus keluar, tangannya terikat sempurna kekepala ranjang.
Alden melirik kearah bawah, ia kaget ketika melihat sesuatu berwarna merah. Namun setelahnya ia tersenyum senang.
"Good girl, ini akan lebih menyenangkan." Ujar Alden lalu kembali memeluk Gladien dan menghujamnya perlahan.
"Cukuph, akhh. Sakithh!" Desahan itu keluar ketika Alden terus menghujam miliknya ke Vagina Gladien.
"Akhh kamu sempithh sayang."
Napasnya itu semakin berat ketika Alden merasakan kesempurnaan dimana ini yang di idam-idamkannya dulu kini terlaksana. Bermain dengan adik tirinya.
"Akhh, sakithh Alden! Stoph, brengsek." Umpatan Gladien tidak membuat Alden terdiam kini ia malah menambah kecepatan untuk menghujam gadis miliknya itu.
Bibir Gladien kini berdarah, sembari menghujam kini bibir Alden mencium dan menggigit bibir Gladien untuk menyalurkan rasa nikmatnya.
Payudaranya yang tanpa busana membuat napsu Alden semakin meningkat, kini hujamannya semakin keras dan itu sukses membuat Gladien mendesah hebat, entah sakit atau sudah mulai nikmat.
"Akhh, aku ingin pipisshh."
Ketika itu juga Alden berhenti, dan menarik Juniornya sekali tarikan. Ada rasa kecewa dalam Gladien, namun dengan cepat Alden langsung membalikan tubuh Gladien untuk menungging.
"Akhh Alden!" Dan sekali hentakan juniornya tertanam sempurna, lalu kembali menghujam dengan keras.
"Akkh ini enak sayang. Posisi ini yang mampu memijat Juniorku dengan keras. Kamu sempitthh." Ujarnya sembari menggerakannya dengan kasar membuat Gladien menangis.
Tangan Alden menarik tubuh Gladien agar berdiri dan menempel pada tubuhnya. Sembari mencekik leher Gladien ia menghujamkan miliknya lebih dalam.
"Desahkan namaku, sayang." Tentu saja mendapat jawaban yang kurang mengenakan dari Gladien.
Ia sangat tersiksa. Vagina yang sakit, leher yang dicengkeram sangat keras dan gigitan-gigitan yang membuat bertambah ingin mendesah dibahunya yang terbuka.
Semakin keras Alden menghujam semakin cepat ia ingin menumpahkan spermanya pada rahim Gladien. Membuatnya mendesah kuat dan akhirnya sperma itu benar-benar memenuhi rahim Gladien yang kini tersungkur lemas dengan pelepasan yang sangat nikmat.
Tidak sampai disitu, Alden kini menarik Gladien untuk turun dari ranjang membawanya pergi ke kamar mandi untuk melanjutkan kegiatannya.
"Sudah cukup Alden. Kau benar-benar pria brengsek!" Ujarnya membuat Alden mendorong dan membenturkan tubuh Gladien pada dinginnya dinding kamar mandi.
Sepertinya bercinta dibawah guyuran air shower akan lebih menyenangkan.
Ia kembali mencium bibir Gladien dan menggendongnya sembari kembali memasukan penisnya kedalam vagina gladien. Gadis itu hanya bisa menggeleng melihat apa yang akan dilakukan saudara tirinya itu.
Naas, vaginanya kembali penuh oleh penis Alden. Membuat ia harus, mau tak mau mencengkeram erat bahu Alden untuk menyalurkan rasa sakit.
Walaupun sudah pernah dimasuki tetap saja masih sempit.
"Kau benar-benar nikmath, sayangh. Bagaimana Kak nathaniel dan Kak edgar tau kalau kau sesempit ini. Mungkin akan lebih menyenangkan lagi kalau kita threeshome, baby."
"Enggak! Pleasehh, toloong hentikan. Ini benar-benar sakitth, Alden." Ujarnya diselingi desahan-desahan yang keluar dari mulut Gladien.
"Tenang saja sayang. Setelah ini, aku yakin kau akan mengandung anakku. Dan kita bisa bercinta setiap saat."
Ujarnya sebelum Alden kembali menusukkan penisnya lebih dalam lagi. Bagi Alden ini sangat nikmat. Tapi, bagi Gladien yang baru beberapa menit lalu mahkotanya diambil ini sangatlah perih.
"Akhh, aku mau pipis, Aldenhh!"
"Bersama sayanghh."
Pelepasan itu membuat keduanya saling mendesahkan nama diakhir kegiatan. Sembari ia mengeluarkan spermanya, Alden tak berhenti bergerak membuat Gladien semakin mendesah karena ini benar-benar sangat nikmat. Apa dia akhirnya menyerah pada Alden?
Tbc
Sialan, nulis apa gue. Tau ah, semoga suka. Maaf kalau ga terlalu panas ya😅
![](https://img.wattpad.com/cover/171481494-288-k869740.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pervert Brothers ( End ) Revisi
Acak⚠️warning 18+ Kedua orang tuanya koma setelah pernikahan baru beberapa hari itu dijalankan dengan baik. Kejadian dimana kedua orang tuanya harus di rawat dirumah sakit membuat seorang gadis disalahkan begitu saja. Ketiga kakaknya yang benar-benar me...