"Bahkan jika ragu sekalipun, aku akan tetap mati untukmu."
"Apa maksudmu?" Si gadis mengernyit heran.
"Ya~ kudengar kau meragukanku."
"Siapa yang bilang?"
"Keamanan sumber, sayang."
"Cih, memangnya kau benar-benar mau mati jika kuminta? Ha?!"
"Hn, tentu saja. Aku bahkan akan membawa cintamu serta. Jika aku tak bisa memiliki dirimu, rasamu saja sudah cukup."
"Aku tak tahu jika kau percaya dengan kalimat 'itu'. Cinta tak harus memiliki, eh?"
"Yah, mau bagaimana lagi. Jika gadis yang kucintai memang menginginkanku mati, aku harus mati."
"Mau dosa? Mau bunuh diri? Dasar!"
"Entahlah~ dosa atau tidak, yang kutahu, gadis yang kucintai juga mencintaiku. Itu saja sudah cukup, meskipun aku tidak memiliki raganya."
"Jadi, apa kau serius?"
"Apa aku pernah menarik kambali kata-kataku?" Netra bak sapphire itu meneduh, menatap lurus amethyst di depannya.
Lagi. Hinata terhanyut dalam pesona mata itu.
"Aku akan ikut." Guman si indigo yang terdengar mendayu-dayu di telinga si pirang.
Mengernyit ragu, "Kemana?"
"Mati. Hehe.." Hinata tersenyum, menampilkan deretan gigi terawatnya. Bahkan kedua matanya yang sejernih purnama pun ikut menyipit.

KAMU SEDANG MEMBACA
NaruHina -Always And Forever-
RandomIsinya NaruHina, NaruHina, NaruHina, Yah~ semuanya gak jauh-jauh dari NaruHina. Dan yang jelas cerita ini isinya gak jelas. Disclaimer : Masashi Kishimoto Cover from Pinterest Story written by me ^^ Warning : OOC, Typos, no EYD