Ketika angin berembus pelan
Di bawah langit musim panas
Rindu- sebuah kisah tentang jarak...
"Kupikir, kemarin aku melihatmu."
"Heh, aku kan di Jepang. Dasar bodoh."
"Ya, mungkin karena aku terlalu merindukanmu."
"Jangan berpikir untuk melirik gadis lain, ya."
"Hm, mungkin itu memang orang lain. Tapi kuharap itu dirimu."
"Hei, Jepang dan Inggris itu tidak dekat tahu."
"Dekat. Jika dilihat melalui peta."
"Terserah."
Hinata kembali menatap ke arah luar jendela kafe. Di seberang jalan seorang pemuda blonde tengah bertelepon di depan halte.
"Kau terlihat makin tampan, Naruto-kun." Lirih Hinata tanpa sadar.
"Hei, darimana kau tahu?"
"Eh. Oh, ya instagram. Ya, fotomu." Hinata tergugu.
"Aku kira kau menguntitku karena terlalu merindukanku." Si pemuda terkekeh pelan. "Aku mencintaimu. Sudah ya, aku bisa telat. Kau tidak ingin aku berlama-lama di sini kan?"
"Jangan tiba-tiba mengatakan cinta, baka. Hn, cepatlah pulang. Aku menunggumu, aku mencintaimu." Senyum tipis mengembang di bibir peachnya.
...
Bukan seberapa lebar km yang terbentang
Tetapi seberapa dekat hati saling menjaga
Bukan seberapa berat
Namun seberapa tetap, atau bahkan bertambah
KAMU SEDANG MEMBACA
NaruHina -Always And Forever-
CasualeIsinya NaruHina, NaruHina, NaruHina, Yah~ semuanya gak jauh-jauh dari NaruHina. Dan yang jelas cerita ini isinya gak jelas. Disclaimer : Masashi Kishimoto Cover from Pinterest Story written by me ^^ Warning : OOC, Typos, no EYD