NaruHina -Always And Forever-

Rumah

"Jadi, sekarang kau tinggal di mana?"

"Di rumah."

"Ya, rumahmu di mana?"

"Tidak kubawa."

"Heh. Aku tahu itu. Maksudku... yah, kau mengerti kan?" Ucap Naruto sembari menaik turunkan alisnya.

"Cih. Kau terlihat menjijikkan. Kau kan tahu aku belum punya rumah. Masih numpang di tempat orang tua."

"Huft. Hime, aku... apa Neji memberikan sesuatu padamu?"

"Apa? Kau menuduh nii-san ku?"

"Bukan begitu, Hime." Si rubah merengek. "Kenapa kau jadi menyebalkan begini, sih? Macam si Teme saja." Menggerutu tidak jelas.

"Oh, jadi setelah menuduh Neji-nii, kau juga menyalahkan Sasuke-kun?!"

"Bukan. Aish, kenapa kau malah membela mereka, sih? Aku ini kan pacarmu?"

Hinata terkikik kecil. Tidak mampu lagi membendung hasratnya untuk tertawa. Bahkan hingga terlihat setitik air di sudut matanya.

"Berhenti tertawa, Hime. Perutmu bisa kram."

"Oke-oke, aku berhenti." Sambil menutup bibirnya dengan tangan karena masih belum mampu menahan rasa gelinya.