Hinata menuruni tangga rumahnya dengan membawa sebuah koper besar.
Ketika sampai di lantai dasar, Naruto menatap bingung pada istrinya itu.
Ia meletakkan kopinya yang tersisa separuh di meja makan.
"Mau kemana, sayang?" tanyanya sembari menghampiri Hinata.
"Konser."
"Apa? Lagi? Kau kan baru pulang dua hari yang lalu?" keluhnya pada sang istri.
"Ayolah, Naruto-kun. Tak akan lama. Aku janji."
Naruto memandang tak percaya pada wanita yang dicintainya itu.
"Jika memang begitu, kenapa kau membawa koper sebesar ini?" tanyanya menyelidik.
Hinata memutar bola mata bosan, "Barang-barang keperluanku banyak, kau tahu."
"Tapi,-" niat ingin protes, namun harus urung ketika istrinya itu mencium keningnya singkat.
"Aku mencintaimu, kau tahu itu," bisik Hinata lembut pada suami pirangnya.
Setelahnya, Hinata segera melenggang pergi meninggalkan suaminya yang masih berdiri mematung.
Lagi. Tak hanya sekali atau dua kali. Naruto harus menghabiskan akhir pekannya tanpa sang istri tercinta.
Ia menghela napas sejenak, sebelum kembali ke ruang makan dan menghabiskan kopinya.
Padahal Boruto dan Himawari sedang ada di kediaman Hyuuga, seharusnya ia bisa berduaan saja dengan hime-nya, namun mau dikata apa.
Hinata lebih memilih untuk mengejar konser si Takahiro sialan-menurut Naruto-itu dibandingkan menghabiskan waktu dengannya.
"Hah... lebih baik aku mengganggu akhir pekan si teme."
KAMU SEDANG MEMBACA
NaruHina -Always And Forever-
RandomIsinya NaruHina, NaruHina, NaruHina, Yah~ semuanya gak jauh-jauh dari NaruHina. Dan yang jelas cerita ini isinya gak jelas. Disclaimer : Masashi Kishimoto Cover from Pinterest Story written by me ^^ Warning : OOC, Typos, no EYD