15) New

3.5K 592 100
                                    

"Melepaskan atau mempertahankan."

Pria itu masih diam, kepalanya ia tundukan. Kepalanya tiba-tiba saja tidak dapat berpikir, jawaban apa yang harus ia berikan pada Baekhyun?

"Pada awalnya iya...," jawab Chanyeol kemudian, Baekhyun menghela napas.

"Jadi kau memang berniat meninggalkan ku dan mencari penggantiku? Apa kau ingin balas dendam?" balas Baekhyun lirih, dua mata sipitnya menatap tepat di netra Chanyeol.

"Tidak, bukan seperti itu. Aku hanya ingin Taeoh tidak kehilangan kasih sayang seorang Ibu, hanya itu."

"Kau pergi disaat Taeoh masih terlalu kecil, ia masih sangat membutuhkan kasih sayang seorang Ibu. Dan aku, aku hanya ingin memberikan Taeoh itu. Aku akan melepaskan Kyungsoo begitu kau kembali," jelas Chanyeol.

"Sekarang aku sudah kembali, lalu apa kau bisa melepaskan gadis itu?" Chanyeol terdiam, mendadak sesuatu dalam dirinya memberontak.

Hati dan pikiran bisa saja berjalan tidak selaras. Itu yang sat ini Chanyeol alami, ia berpikir ini kesempatan bagus. Baekhyun akan kembali padanya dan mereka akan kembali menjadi keluarga utuh.

Namun di satu sisi, isi hatinya menyerukan sesuatu yang bertolak belakang. Pada awalnya Chanyeol memang berniat melepaskan Kyungsoo, namun semakin lama ia mengenal gadis itu pemikiran akan hal itu sedikit demi sedikit mulai terkikis.

Apalagi melihat interaksi antara Taeoh dan Kyungsoo, seringkali membuat hatinya menghangat.
Bayangan akan keluarga kecil yang bahagia seakan terealisasikan berkat adanya gadis itu.

"Kau tidak bisa menjawab? Apa kau mulai menyukai gadis itu?" Chanyeol tertegun.

Menyukai Kyungsoo, memang beberapa kali hatinya sempat berdebar bila bersitatap dengan gadis itu. Hanya saja hal itu tidak bisa dijadikan tolak ukur perasaan menyukai, lagipula Chanyeol bukanlah seorang remaja tanggung yang baru saja mengenal cinta.

Ia tentu tahu bagaimana membedakan cinta dan suka, dan Chanyeol rasa apa yang ia rasakan bukanlah cinta ataupun suka.

"Aku akan melepaskan Kyungso..., asal kau mau kembali ke rumah," putus Chanyeol pada akhirnya. Ia tak memikirkan apapun lagi, ia hanya tak ingin Taeoh kehilangan sosok Ibu dalam hidupnya.

Bukankah Ibu kandung lebih baik daripada Ibu pengganti? Itu yang Chanyeol pikirkan.

"Bukankah waktu itu aku sudah menggatakannya? Aku belum siap."

"Lalu mau sampai kapan! Kau tidak bisa berbuat egois, kau mencurahkan semua kasih sayangmu pada Jesper. Tapi Taeoh? Kau bahkan tega meninggalkanya di usia yang masih sangat kecil," napas Chanyeol memburu, pikiranya kalut.

"Kau memintaku melepas Kyungsoo yang hampir satu bulan ini merawat Taeoh, tapi saat aku memintamu untuk kembali. Kau berkata belum siap? Apa kau waras? Apa kau ingin Taeoh hidup dengan kekurangan kasih sayang seorang Ibu? Jawab!" emosi Chanyeol memuncak, tanpa sadar air mata pria itu menetes perlahan.

Ia tak habis pikir, bagaimana bisa seorang Ibu dengan egois berujar demikian. Bukankah harusnya ia berterimakasih, seseorang mau merawat anaknya disaat dirinya tak berada di dekatnya karena suatu hal.

Tatapan keduanya bertemu, hingga kemudian senyum cerah menghiasi wajah cantik Baekhyun. Membuat Chanyeol mengerutkan dahinya bingung

Eomma?

Suasana dalam mobil begitu sepi, hanya terdengar suara mesin juga helaan napas teratur para penumpangnya.

Kendaraan masih terlihat cukup padat meski waktu menunjukan hampir larut malam. Chanyeol yang duduk di bangku kemudi meremas stir kuat-kuat.

Eomma? (ChanSoo GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang