19) Butik

3.3K 585 171
                                    

"Aku baru menyadarinya."



Apa yang Chanyeol katakan beberapa hari yang lalu terlaksana, hari ini Kyungsoo juga Chanyeol tengah dalam perjalanan menuju butik Yixing.

"Sayang sekali tidak bisa mengajak Taeoh," gumam Kyungsoo lirih.

Chanyeol yang masih bisa mendengar gumaman gadis itu hanya tersenyum kecil.

Memang semenjak ia mantap memutuskan akan menikahi Kyungsoo, ia jadi lebih banyak tersenyum.

"Aku hanya takut Taeoh akan rewel karena bosan, kurasa nanti akan memakan waktu cukup lama."

Kyungsoo menoleh, gadis itu menunduk malu.

"Ah, tapi sayang saja. Aku jadi tidak punya teman mengobrol," Chanyeol terkekeh, satu tangannya ia gunakan untuk mengusak rambut Kyungsoo yang duduk di bangku penumpang.

Chanyeol tidak sadar, jika apa yang ia perbuat berimbas besar pada gadis manis itu.

Lihat saja rona merah yang tercetak jelas di pipinya, amat kontras dengan kulitnya yang putih bersih.

"Kau lucu saat merona," rasa-rasanya Kyungsoo ingin memukul kepala Chanyeol saat ini juga.

Bukannya apa, ia hanya malu. Dan pria itu bisa-bisanya menggodanya lagi dan lagi.

"Fokus saja pada jalanan, kalau menabrak bagaimana? Aku belum mau mati," Kyungsoo berujar agak ketus, sebenarnya ia tengah menutupi rasa gugupnya. Meski itu sebenarnya percuma saja.

"Aku tak apa mati, asal mati bersama mu."

Sungguh, jika bisa dan sanggup. Kyungsoo ingin memukul Chanyeol supaya pria itu bisa diam dan tak menggodanya lagi.

Namun sayang, jangankan memukul. Menoleh ke arah Chanyeol saja Kyungsoo tak sanggup, ia yakin wajahnya kian memerah sekarang.

Saat ini Kyungsoo hanya berharap agar keduanya lekas sampai ke butik Yixing. Berdekatan dengan Chanyeol yang dalam gombal-gambel mode on, sungguh bukan hal baik untuk kesehetan jantungnya.

Kyungsoo menghela napas lega begitu keduanya sampai di butik Yixing. Tanpa menunggu Chanyeol, gadis itu segera keluar lebih dulu. Membuat Chanyeol terkekeh melihatnya.

"Ternyata Kyungsoo lucu juga," gumamnya menatap Kyungsoo yang menghilang di balik pintu.

Seperti biasa Yixing menyambut keduanya hangat. Wanita berlesung pipi itu segera menunjukan koleksi-koleksi gaun pernikahan rancangannya.

Kyungsoo kebingungan memilih, bisa dibilang selera fashionnya terlalu sederhana dan ia menganggap semua gaun koleksi Yixing indah. Hingga ia bingung harus memilih yang mana.

"Kau pilihlah mana saja yang kau suka, aku akan menunggu di sana," Kyungsoo mengangguk. Itu lebih baik, ia merasa begitu canggung bila berada di dekat Chanyeol karena kejadian di mobil tadi.

"Noona, aku serahkan pakaian ku padamu."

Yixing mendesis begitu Chanyeol selesai berucap. Pria itu tetap tidak berubah, selalu mau tahu beres. Persis seperti suaminya, Kim Joonmyeon.

"Kau beruntung Kyungsoo," ujar Yixing tiba-tiba.
Kyungsoo menyernyit, ia tak mengerti maksud Yixing.

"Meski Chanyeol itu terlihat agak dingin, menyebalkan dan juga mengesalkan. Ah juga semaunya sendiri, tapi sebenarnya ia adalah orang baik. Ia akan melakukan apa saja untuk orang-orang yang ia sayangi,"

"bukan hanya keluarganya, sahabat-sahabatnya juga. Pernah dulu saat Sekolah Menengah, Chanyeol menghajar Joonmyeon habis-habisan saat tahu pria itu berselingkuh dengan Junior kami," Yixing bercerita panjang lebar, mulai dari hal terbaik yang dimiliki Chanyeol hingga yang terburuk.

Eomma? (ChanSoo GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang