20) Pilihan

3.1K 581 110
                                    

"Memilih?"


Tatapan keduanya beradu. Kyungsoo masih setia menunggu jawaban apa yang akan keluar dari bibir Chanyeol.

"Maaf. Aku belum bisa memberitahumu sekarang, aku akan memberitahu mu saat aku siap nanti," sesal Chanyeol. Sebenarnya, pria itu hanya tak ingin Kyungsoo salah paham.

Ia ingin, Kyungsoo mengetahui semuanya setelah rencananya selesai. Dan tentu saja itu bukan saat ini.

Kyungsoo mengangguk pelan, ia memahami Chanyeol. Ia paham, mungkin pria itu butuh waktu guna menjelaskan semuanya. Lagipula kalau dipikir-pikir ia terlalu cepat bertanya.

Keduanya sudah sampai di toko perhiasan, sudah sejak tadi Kyungsoo sibuk memilih cincin mana yang kiranya cocok sebagai pengikat janji mereka nanti.

Sedang Chanyeol, pria itu hanya diam sambil menatap Kyungsoo. Senyuman itu terbit begitu saja saat netranya menangkap Kyungsoo yang menggembungkan pipi karena bingung.

"Semuanya terlihat mewah dan cantik. Aku jadi bingung," seru Kyungsoo. Sikap kekanakannya kembali muncul seiring wajahnya yang memberengut lucu.

Tak tahan, Chanyeol mengusak rambut legam Kyungsoo. Kemudian dua tangannya mencubit pipi gadis itu gemas.

"Pilih saja yang kau suka, yang mana saja."

"Sungguh? Tapi semuanya terlihat mahal. Apa tidak apa-apa?" satu hal yang mulai Chanyeol mengerti dari Kyungsoo. Gadis itu amat perhitungan.

Maksudku, ia akan memikirkan segala sesuatu sebelum membeli. Terlebih untuk urusan harga dan fungsi, sebisa mungkin Kyungsoo akan mencari barang yang kiranya berguna namun dengan harga wajar. Tipikal ibu-ibu sekali bukan?

"Eum, pilihlah. Aku akan keluar sebentar," Kyungsoo mengangguk semangat. Beberapa detik setelahnya, gadis bermarga Do itu sudah sibuk dengan aktifitasnya memilih cincin pasangan.

Langkahnya terdengar pelan, dua tangannya ia masukan ke dalam saku celana.

Rencananya, ia akan membeli sesuatu untuk Taeoh. Akhir-akhir ini ia sering menitipkan anak itu di rumah sang Ibu.

Mobil-mobilan? Robot? Atau kereta mainan? Chanyeol bingung memilih. Selama ini ia jarang membelikan mainan untuk Taeoh, bukannya apa.

Teoh terlalu sering mendapat mainan dari Yoora, kakaknya. Hingga ia rasa ia tak perlu membelikannya lagi, itu akan terlalu menumpuk.

Duk!

Mobil-mobilan kecil menabrak kakinya, ia meraih mobil itu kemudian menoleh. Mencari tahu siapa pemiliknya.

"Ah, Appa," Jesper berjalan mendekat, langkahnya pelan dan juga sedikit goyah.

Chanyeol tersenyum lebar, tanpa ragu  ia segera meraih tubuh mungil Jesper. Mengangkatnya tinggi-tinggi hingga membuat si anak tergelak.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Baekhyun berjalan mendekat, di tanganya sudah ada beberapa mainan.

Chanyeol tersenyum tipis, ia bingung bagaimana mengatakannya.

"Apa kau sedang memilih perhiasan untuk pernikahan mu dengan gadis waktu itu?" tanya Baekhyun to the point.

Chanyeol terdiam, bahkan pria itu mengabaikan Jesper yang kembali memanggilnya.

"Apa yang aku lakukan di sini bukan hal penting. Aku tak harus menjawab pertanyaan mu tentang hal itu," jawab Chanyeol tegas.

Baekhyun mengulas senyum tipis, wanita itu berjalan kian dekat. Keduanya kini sudah berhadapan dengan Jesper sebagai pemisah.

Eomma? (ChanSoo GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang