9) Wanita Itu

3.2K 593 137
                                    

"Apa keputusan ku salah?"


Baekhyun, wanita cantik itu mengulas senyum tipis. Ia mendekati Chanyeol yang masih terbengong ditempatnya, kesadaran Chanyeol kembali sepenuhnya saat suara manis milik Jesper terdengar.

"Appa...." ujarnya lirih, dalam sekejap senyum Chanyeol merekah. Tanpa segan ia segera memeluk Jesper, membawa anak itu dalam pangkuanya.

Sungguh, demi apapun rasa rindu Chanyeol pada jagoan kecilnya yang selama ini ia pendam seorang diri terbayar hanya dengan melihat senyuman anak itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh, demi apapun rasa rindu Chanyeol pada jagoan kecilnya yang selama ini ia pendam seorang diri terbayar hanya dengan melihat senyuman anak itu.

Apalagi saat Jesper menyerukan panggilan yang selama ini amat ia rindukan, hampir selama setahun pria itu merindukan Jesper memanggilnya Ayah.

Hal yang belum bisa Taeoh lakukan. Memang jika dibandingkan Jesper, tumbuh kembang Taeoh sedikit terlambat. Disaat Jesper telah dapat mengucapkan beberapa kata, Taeoh hanya bisa bergumam, dan sedikit berkata "Maa."

Dengan gemas Chanyeol terus menghujani Jesper dengan ciuman, jika dilihat-lihat Jesper tak sedikitpun mewarisi kemiripan Chanyeol. Anak laki-laki itu terlampau mirip dengan sang Ibu, keduanya terlihat bak pinang dibelah dua.

"Chanyeol-ah," arah pandangan Chanyeol teralih ke arah Baekhyun. Wanita dengan coat coklat muda itu menunduk, kemudian mendonggak dengan raut wajah sendu.

"Ada apa?" Chanyeol bertanya penasaran.

"Maaf," Baekhyun berujar pelan, amat pelan hingga Chanyeol harus bangkit dan mendekat guna mendengar lebih jelas.

"Maafkan aku, aku adalah Istri juga Ibu yang buruk," ujar Baekhyun lagi, tanpa terasa bulir-bulir bening itu meluncur bebas. Membuat bahunya naik turun akibat terisak.

"Kenapa kau harus minta maaf? Kau tidak bersalah," diusapnya sudut mata Baekhyun, tanpa sadar senyum terkembang di bibir Chanyeol. Tangan besarnya ia gunakan untuk mengusak rambut Baekhyun.

"Hei Jagoan, lihat. Ibu terlihat jelek ya jika menangis," adu Chanyeol pada Jesper yang ada di gendonganya. Anak itu hanya berkedip polos menanggapi ucapan sang Ayah.

"Aku sungguh minta maaf."

"Sudahlah, daritadi meminta maaf terus. Lebih baik kau berkata 'Chanyeol oppa aku merindukan mu' itu jauh lebih baik," kau tak salah lihat atau dengar. Memang Chanyeol yang dingin, seenaknya dan menjengkelkan akan lenyap seketika.

Tergantikan dengan sosok Chanyeol yang hangat juga penyayang. Baekhyun tersenyum tipis, dua pipinya kini dihiasi rona merah yang membuat Chanyeol kian gencar menggodanya.

Eomma?

Kyungsoo tersenyum cerah begitu menu makan siang tersaji di meja, ia sengaja memasak beberapa makanan kesukaan Chanyeol. Kyungsoo sengaja mencari tahu lewat Yoora omong-omong.

Eomma? (ChanSoo GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang