Home -1-

1.5K 191 43
                                        

Setelah dua hari Kyungsoo berada di Rumah Sakit, ia diperbolehkan pulang. Dalam mobil terasa ramai karena Taeoh yang terus bersenandung mengikuti irama lagu kanak-kanak yang terputar.

Kyungsoo tersenyum senang. Ia melirik ke arah Taeoh dan Chanyeol bergantian, kemudian ke arah Yuli yang terlelap nyaman dalam pangkuan.

Gadis kecil nan imut itu mewarisi 90 persen gen sang Ibu. Ia terlihat seperti replika kecil Kyungsoo, dimana mata bulat, pipi tembab juga hidung bangir itu terlihat sama seperti milik sang Ibu. (Anggap aja Yuli mirip Soo 😆)

Tak butuh waktu lama bagi keduanya untuk sampai di rumah. Dengan cepat Taeoh turun dari mobil, anak itu segera berlari ke arah pintu, membukanya dan mempersilahkan sang Ibu untuk masuk.

Taeoh masih saja bersenandung lagu twinkle twinkle, sesekali anak itu menyanyi tepat di depan sang adik yang sudah terlelap nyaman dalam ayunan keranjang di ruang tamu.

Bocah berpipi bulat itu terlihat amat antusias akan kelahiran sang adik. Hal itu membuat Kyungsoo yang duduk di sofa hitam tersenyum simpul.

Chanyeol datang dengan tas dalam tangan. Pria itu baru saja selesai memarkirkan mobil dan mengemasi barang bawaan. Ia segera mendudukan diri di samping sang istri, menyenderkan kepalanya pada bahu wanitanya.

"Pemandangan paling indah yang pernah ku temui," ujarnya. Tangan besarnya ia gunakan untuk menggengam jemari Kyungsoo, mengisi sela-sela jari wanita itu dengan jarinya.

"Terima kasih. Terima kasih banyak sudah mau bertahan, terima kasih untuk mau kembali menerima pria bodoh sepertiku. Dan terima kasih telah berjuang melahirkan putri cantik kita. Aku merasa bersalah, aku tak bisa membantu apapun saat proses persalinan,"

"aku tak bisa melakukan apapun untuk meringankan rasa sakitmu. Yang bisa ku lakukan hanya berdiri di sampingmu, maafkan aku,"

Kyungsoo tersenyum tipis. Ia menangkup wajah Chanyeol dengan dua tangannya, ditatapnya wajah sang suami yang memberengut sedih.

"Tak ada yang harus dimaafkan. Itu sudah jadi kewajibanku sebagai wanita sekaligus Ibu. Tiap orang punya porsi dan tugas masing-masing, dan siapa bilang kau tidak membantuku? Kehadiranmu dan Taeoh adalah kekuatanku. Jadi, jangan pernah menyalahkan diri atas apa yang terjadi, aku tidak suka," tutur Kyungsoo lembut.

Wanita itu tersenyum manis hingga mata bulatnya membentuk eyesmile yang begitu manis.

Mau tak mau Chanyeol turut tersenyum, jika tidak ingat ada Taeoh sudah pasti ia akan menyerang Kyungsoo habis-habisan.

Dalam hati ia selalu bersyukur, mengucap banyak-banyak terimakasih pada Tuhan karena telah mempertemukan bahkan menakdirkan dirinya dengan wanita selembut Kyungsoo.

Ia masih ingat betul bagaimana masa lalunya, bagaimana niat buruknya terhadap wanita dengan senyum memikat itu. Tapi dengan cinta yang ia punya, Kyungsoo berhasil memikat hati Chanyeol, menjeratnya hingga tak bisa lepas seperti saat ini.

"Taeoh-ah, lihat. Ayahmu menangis," seru Kyungsoo menunjuk Chanyeol yang segera menghapus air matanya.

Taeoh terkekeh kecil, anak itu terlalu sibuk dengan adik barunya. Ia terlihat amat menyayangi Yuli.

"Aku adalah pria paling beruntung di dunia. Memiliki istri secantik dan sebaik dirimu, memiliki buah hati yang pintar juga lucu. Ahh kurasa aku melakukan perbuatan baik di masa lalu, Tuhan terlalu baik padaku," ujar Chanyeol merengkuh Kyungsoo dari arah samping.

Kyungsoo terkekeh geli, semenjak usia kandungannya menginjak tujuh bulan Chanyeol jadi lebih sering bersikap terlelu manis padanya.

"Aku juga beruntung. Meski awalnya aku berpikir bertemu denganmu adalah sebuah bencana, tapi kini aku mensyukurinya. Sangat."

"Eomma, lapar," Chanyeol mendengkus, Kyungsoo terkekeh. Acara lovely dovely-nya terpaksa berakhir karena sang putra yang kelaparan.

***

Malam menjelang. Kediaman keluarga Park nampak ramai dengan beberapa orang.

"YA KIM JONGIN KAU CURANG!!" teriakan itu terdengar nyaring dari ruang tengah. Lebih tepatnya di depan televisi. Chanyeol juga Jongin tengah bermain ps.

"Aku tidak curang Hyung, kau saja yang tidak bisa bermain," sahut Jongin seadanya, matanya masih fokus pada layar.

"Apa katamu?!"

Hampir saja stick ps mengenai kepala Jongin jika saja Baekhyun tidak datang melerai.

"Ya hentikan! Kalian ini seorang Ayah bukan lagi Bocah," katanya sembari meletakan cemilan di meja. Matanya sipitnya sesekali mengawasi Taeoh juga Jesper yang tengah asyik bermain lego.

"Bocah hitam ini, selalu bermain curang," Jongin menatap Chanyeol malas. Daripada meladeninya, ia lebih memilih menghampiri sang Istri lantas turut memakan camilan.

Kyungsoo yang sejak tadi terduduk tak jauh dari mereka hanya menggelengkan kepala, meski Chanyeol telah berstatus sebagai Ayah beranak dua. Terkadang sikap kekanakannya masih saja keluar, ia takkan pernah mau kalah pada siapapun. Pengecualian untuk Kyungsoo.

"Sudahlah. Chanyeol-ah, kapan Ayah dan Ibu akan datang?" tanya Kyungsoo lirih.

Chanyeol mendekat, menyenderkan kepalanya di bahu sang Istri sembari memperhatikan Yuli dalam dekapan Kyungsoo. Bayi mungil itu baru saja tertidur setelah menyusu.

"Sebentar lagi, Ibu bilang sudah tidak sbar untuk bertemu cucu cantiknya," Kyungsoo mengangguk saja.

"Baekhyun-ah," yang dipanggil menengok.

"Bisa titip Yuli sebentar?" tanya Kyungsoo ragu, Baekhyun mengangguk. Ia segera mengantikan Kyungsoo menggendong Yuli.

"Mau ke mana?"

"Kamar mandi, buang air kecil," Kyungsoo menyahut singkat. Dengan gesit Chanyeol berdiri, ia menuntun sang istri dengan pelan. Kehadiran Yuli membuatnya kian perhatian pada sang istri.

"Perlu ku temani hingga dalam?" Kyungsoo menggeleng.

"Tak apa, aku bisa,"

Tak butuh waktu lama, Chanyeol juga Kyungsoo kembali dari kamar mandi. Bisa dilihat ruang tengah kian ramai dengan kehadiran Nyonya dan Tuan Park, Nyonya dan Tuan Do. Juga Minseok, Jongdae, Soeul dan Daeul.

"Bu,"

"Duduklah, kau jangan dulu banyak bergerak," seru Nyonya Do. Wanita baya itu membantu Kyungsoo untuk duduk di sofa. Sementara Nyonya Park masih sibuk dengan Yuli, beliau mendekat ke arah Kyungsoo dan tersenyum.

"Ia sangat mirip dengamu. Kalian seperti kembar," ujarnya bahagia. Kyungsoo mengangguk.

"Beruntung telinga Yuli tidak seperti Ayahnya," celetuk Jongdae yang lantas mendapat pelototan tajam dari Chanyeol.

Beberapa orang tergelak lirih, takut-takut membangunkan Yuli.

"Ibu akan menginap?" tanya Kyungsoo.

"Iya, Ibu takkan tega membiarkanmu mengurus Yuli sendirian dengan kondisi yang belum pulih benar," jawab Nyonya Do.

"Ibu juga, rasanya Ibu tak ingin jauh-jauh dari cucu Ibu yang cantik ini," timpal Nyonya Park











TBC

Uwooo halooo, triple update nih. 1 di Lucky 1 di Black Pearl dan 1 di sini 😂

Judul buat sequel Eomma? Adalah Home ya. Jadi.... gimana kelanjutannya? Mau konflik yang macam mana? Heum?

Eomma? (ChanSoo GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang