"Keputusan ku adalah yang terbaik, semoga."
Acara berakhir pukul sebelas malam, Kyungsoo berjalan lebih dulu ke arah parkiran setelah berpamitan pada sang pemilik pesta, meninggalkan Chanyeol yang masih berbincang dengan Shownu.
Dalam mobil Kyungsoo terus mengetuk-ketukan jarinya di paha, jika bisa Kyungsoo pasti sudah mengendarai mobil Chanyeol, meninggalkan sang pemilik yang hingga kini masih asik berbincang. Sayangnya ia tak bisa mengendarai mobil, hingga mau tak mau ia harus menunggu Chanyeol.
Dalam hati Kyungsoo merutuk, bagaimana bisa pria itu begitu tenang meninggalkan Taeoh hampir tujuh jam lamanya? Memang, Taeoh aman bersama sang Nenek, tapi Kyungsoo saja yang bukan Ibunya merasa sangat khawatir pada anak itu.
Tak lama kemudian pintu bagian pengemudi terbuka, disusul Chanyeol yang masuk dengan tergesa.
Tanpa mengatakan apapun Chanyeol langsung menancap gas, pria itu mengemudi layaknya orang gila. Bahkan Kyungsoo harus sampai berpegangan erat agar tak terhantuk ke arah dashboard.
Hanya butuh sepuluh menit untuk sampai di rumah, padahal saat berangkat mereka membutuhkan waktu hampir tiga puluh menit.
Chanyeol keluar mobil lebih dulu, meninggalkan Kyungsoo yang berjalan terhuyung. Rasa-rasanya nyawa Kyungsoo tak lagi berada dalam raganya, ia benar-benar mengutuk cara mengemudi seorang Park Chanyeol.
Baru saja Kyungsoo melewati pintu utama, ia sudah disambut dengan tangisan kencang dari Taeoh. Segera ia menghampiri Taeoh yang tengah di pangku sang Nenek.
"Taeoh kenapa Bi?" Kyungsoo tanpa ragu mrngambil alih Taeoh, menenangkan anak itu sebisanya.
"Jatuh dari box bayi, saat itu Ibu meninggalkanya untuk membuat susu. Ibu lupa jika box bayinya terbuka," jelas Mama Park murung, Chanyeol mendekat. Memeluk sang Ibu dari samping serta membisikan kata-kata penenang agar sang Ibu tak lagi merasa bersalah.
"Memang Yoora Unnie kemana?" tanpa sadar Kyungsoo bertanya, ia sungguh khawatir dengan keadaan Taeoh.
"Yoora sudah harus kembali ke kantor, maafkan Ibu yang lalai menjaga Taeoh," Kyungsoo menggeleng, ia mengambil tempat di sebelah Mama Park mengelus lembut tangan wanita paruh baya itu.
"Tidak apa-apa, ini kecelakaan, lagipula Chanyeol sudah menghubungi dokter Jung untuk segera kemari," ujar Kyungsoo menenangkan,
Chanyeol yang daritadi duduk diam memperhatikan sontak mengangkat sudut bibirnya, membuat satu lengkung senyum samar.
Mata tajamnya terus memperhatikan Kyungsoo yang tengah berusaha menenangkan Taeoh, meski ia terlihat kaku juga kerepotan ia tak lantas menyerah untukmembujuk Taeoh agar tak lagi menangis.
Semua orang menghela nafas lega begitu dokter Jung mengatakan Taeoh baik-baik saja, hanya luka lecet di bagian kening karena membentur kaki box bayi.
"Syukurlah Taeoh jatuh mengenai bantal, jika tidak Ibu pasti akan makin merasa bersalah," tutur Mama Park sendu,
"Sudahlah Bu, yang terpenting saat ini Taeoh tidak apa-apa," Kyungsoo mengangguki perktaan Chanyeol, ia memeluk Mama Park dari arah samping.
"Akan lebih baik jika pernikahan kalian dipercepat, Kyungsoo pasti bisa menjaga Taeoh dengan lebih teliti. Dan hal ini takkan terjadi lagi," ucapan spontan Mama Park, sontak membuat Kyungsoo membeku.
Pernikaha dipercepat? Apalagi? Apa belum cukup dengan Chanyeol yang menentukan tanggal seenaknya dan juga pernikahan paksa ini?
"Bu, sepertinya ini moment yang kurang tepat untuk membahas itu," ujar Chanyeol pelan, sedikit banyak ia paham arti raut wajah Kyungsoo. Juga bagaimana kabar mengejutkan menimpa gadis itu secara beruntun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eomma? (ChanSoo GS)
Fiksi PenggemarMenikah? aku tak pernah memikirkan hal itu sebelumnya, apalagi menjadi seorang IBU? CHANSOO GS Cover by : @Alizrobear