24) Terlambat

3.9K 653 78
                                        

Chanyeol masih bungkam, namun semakin pria itu bungkam Kyungsoo kian mendesaknya untuk bercerita.

Hingga mau tak mau Chanyeol akhirnya bercerita, ia sudah siap jika pada akhirnya harus kembali kehilangan cintannya.

"Aku akan maklum jika setelah ini kau akan membenciku. Tapi kuharap, kau tak membenci apalagi menjauhi Taeoh. Anak itu tak bersalah, ia tak tahu menahu soal ini."

"Pada awalnya aku tak berniat untuk menjadikanmu Ibu Pengganti. Saat itu yang ada di pikiran ku hanyalah menemukan Baekhyun dan menjadi keluarga utuh. Hanya itu, namun semakin lama aku semakin sadar. Taeoh membutuhkan kasih sayang seorang Ibu,"

"Aku tak ingin ia tumbuh tanpa kasih sayang dan cinta kasih dari sosok Ibu. Saat itu aku bercerita pada Minseok Nunna, aku berbohong soal hubunganku dan Baekhyun. Aku mengatakan jika aku dan Baekhyun telah bercerai dan hak asuh Taeoh jatuh padaku. Minseok Nunna kemudian menyarankan mu, awalnya aku menolak,"

"Tapi Minseok Nunna memaksa, ia tak ingin Taeoh kekurangan kasih sayang. Pada akhirnya aku menyetujui usul Minseok Nunna."

"Sejak awal, aku tak punya niat untuk menikahimu. Aku hanya ingin menjadikanmu Ibu sementara hingga aku bisa menemukan Baekhyun dan berkumpul kembali. Tak pernah terbesit dalam ingatanku untuk mencintaimu apalagi menikahimu. Kau boleh mengataiku berengsek, egois, jahat atau apapun,"

"Aku mengaku bersalah, aku sudah memanfaatkan manusia sebaik dirimu hanya demi obsesi tak berdasarku. Tapi ada hal yang harus kau tahu, semakin lama dekat denganmu. Memerhatikan perhatianmu pada Taeoh, kasih sayangmu yang tulus membuatku menyadari satu hal."

Chanyeol menarik napas panjang, dadanya sesak. Seolah bergemuruh di dalam sana, hatinya berdenyut sakit begitu isak tangis Kyungsoo terdengar lirih.

"Entah sejak kapan perasaan itu ada. Entah sejak kapan bayangan saat kau tersenyum terus menganggu dalam pikiranku, pada awalnya aku terus menyangkal. Menolak mengakui jika aku sudah mulai jatuh padamu secara perlahan, namun semakin hari perasaan itu kian menguasai. Membuatku tersadar jika aku memang telah jatuh padamu."

Isak Kyungsoo terdengar tertahan, ia takkan menyangkal jika hatinya teramat sakit. Ia yang sudah mempercayakan hatinya yang sempat terluka, kini harus mendapat luka yang jauh lebih besar.

"Aku mohon, jangan tinggalkan aku dan Taeoh. Kau boleh tak mengaggapku ada, tapi tolong tetap pedulikan Taeoh. Tetap sayangi dia seperti sebelumnya, aku tak ingin ia kembali kehilangan kasih sayang seorang Ibu." Chanyeol terduduk, pria itu berlutut memohon pada Kyungsoo yang hanya diam terisak.

"Bukankah ada Baekhyun? Ia lebih berhak merawat Taeoh daripada aku. Ia Ibu kandungnya, sedang aku? Aku hanya orang yang kau jadikan pengasuh secara tidak langsung," sahut kyungsoo parau.

"Tidak, aku sungguh minta maaf untuk itu. Aku menyesal, aku bodoh, aku berengsek. Tapi kumohon Kyungsoon jangan tinggalkan aku dan Taeoh,"

Chanyeol duduk bersimpuh, airmata yang sedari tadi ia tahan akhirnya tumpah. Jika tahu akan begini, ia akan jujur sejak awal.

"Aku tak bisa, aku tak ingin merebut apa yang bukan milikku. Baekhyun lebih berhak atas dirimu dan juga Taeoh. Berkumpulah kembali bersama Baekhyun dan Jesper, bukankah itu impianmu sejak dulu?" Senyum tipis Kyungsoo jadi belati tajam yang menusuk hati.

Ini lebih menyakitkan daripada saat Baekhyun pergi meninggalkannya dulu. Ini lebih sakit ketimbang saat ia tahu wanita yang ia cintai tengah mengandung buah cinta sahabatnya sendiri.

Eomma?

Chanyeol hanya bisa diam mematung, pandangannya kosong menatap Kyungsoo yang sudah berdiri di depan pintu kamar Taeoh dengan koper di tangan.

Eomma? (ChanSoo GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang