Sebentar lagi

53 3 0
                                    

Karena setiap kata, selalu memiliki antonim.
Jika yang bersama akan berpisah, maka yang pergi pun, pasti akan kembali.

........📌

"KISAH kita belum selesai seutuhnya. Kita masih harus bertemu dan menyelesaikan semuanya. Menyatukan kepingan yang terpisah selama ini. Ini sudah lama semenjak kepergianku. Maaf jika aku belum bisa menemuimu saat ini. Jangan menyerah menungguku. Aku sudah berjanji akan kembali bukan? Tolong jangan ragukan ucapanku. Percayalah semua ini nyata. Aku akan kembali dan menepati semua janjiku. Janjiku untuk menemuimu kembali. Janjiku untuk bersamamu. Dan janjiku untuk menikahimu. Aku tidak akan menghianatimu. Aku akan segera menemuimu. Kita akan segera bertemu. Tolong bertahan sebentar lagi. Aku sedang dalam perjalanan menemuimu. Hari ini atau besok atau lusa, aku pasti akan menemuimu. Percayalah. Sebentar lagi. Tunggu aku." Seorang lelaki berbicara padaku sambil membelakangiku.

"Kamu siapa?"

"Orang yang yang menjanjikan sesuatu sama kamu."

"Ari?"

Lelaki di depanku ini tampak menganggukkan kepalanya.

Seketika terkejut dengan anggukannya, ia ada hadapanku?"Kenapa kamu minta aku menunggu, jika kamu sudah berada di hadapanku saat ini?"

Lelaki tersebut tidak menjawab, dan malah lari dari hadapanku. Jika benar itu Ari, aku tak akan membiarkannya pergi lagi dariku. Aku langsung mengejarnya sejauh kaki lelaki itu melangkah. Namun semakin jauh, jauh dan jauh, hingga akhirnya bayangan lelaki itu saja tidak terlihat olehku.

Benarkah ia Ari?

Kenapa kamu pergi Ri. Jika benar itu kamu, kenapa kamu malah meninggalkanku lagi, aku rindu sama kamu Ri!

"Woy!!!" kepalaku terhentak membentur sesuatu yang cukup keras akibat ulah tangan jahil yang sengaja membuatku kesakitan. Seketika aku meringis kesakitan. Dan langsung tersadar pada kejadian yang ternyata hanya mimpi. Mimpi yang serasa nyata. Mungkin karena hati dan pikiranku yang sangat menginginkan ini terjadi.

Mengapa di mimpi itu Ari memintaku menunggunya? Apa yang Ari maksud bahwa dirinya akan menemuiku sebentar lagi? Apa ini jawaban dari semua penantianku selama ini? Benarkah kita akan segera bertemu? Kapan? Benarkah hari ini atau besok atau lusa?

"Malah ngelamun!" sekali lagi kepalaku menjadi sasaran empuk tangan laki-laki tak berprikemanusiaan ini.

"Jahat banget sih!" protesku tak terima pada laki-laki ini sembari memasang wajah tidak enak dipandang. Kemudian turun dari mobil dan menutup pintu mobil dengan begitu keras.

"Baca salam dulu. Bukannya ngerusakin pintu mobil." Orang yang di dalam terdengar meneriakiku dan mengomeliku sambil dirinya mengelus-ngelus pintu mobilnya yang baru saja ku tutup dengan begitu keras.

Siapa suruh jahil duluan. Dia sudah menoyorku dua kali dan aku balas dendam dengan menutup pintu mobilnya dengan tidak wajar. Jadi impas bukan?

"Assalamu'alaikum," aku mengucapkan salam dari luar mobil yang sudah terbuka kaca pintunya.

"Waalaikumsalam." jawab orang yang ada di dalam. "Awas ya kalo pintu mobil kakak rusak, kamu yang gantiin." ancamnya. Aku hanya membalasanya dengan deheman malas, kemudian Kak Abi melajukan mobilnya ke tempat kerjanya. Ini hari minggu, tapi tetap saja ia pergi bekerja.

Aku langsung masuk ke sebuah caffe untuk menemui seseorang. Dengan langkah sedikit tak sabar aku membuka pintu dan masuk. Mataku langsung gencar untuk mencari keberadaan seseorang yang memiliki janji bertemu denganku.

[SB I] Terperangkap Dalam Tanya [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang