01

11.5K 653 136
                                    

○○○

Lima tahun lalu...


"Hello bitches."

Gadis yang katakanlah lebih mirip boneka ketimbang manusia itu hanya tersenyum tipis tatkala seseorang yang ia juluki 'Mama' menyapanya dengan sapaan akrabnya setiap hari, di setiap pagi.

"Hmm, kau punya sesuatu untuku makan? perutku merengek minta dijejali sesuatu seperti roti dengan mentega atau semacamnya?"

"Well, aku punya sesuatu yang lebih baik untukmu." seringai Tiffany yang tampaknya mengidamkan reaksi lebih dari Lisa dan wajah datarnya, tatkala ia membuka tudung saji di meja makan, lengkap dengan kata-kata seperti ..

"Tadaaaaa...", namun rupanya ia harus kecewa karena seperti biasa harapanya tak kunjung ia dapatkan.

"Waw" Lisa mengucapkan hal itu masih dengan wajah serta nada datarnya.

"Aku yang memasak." ucap bangga Tiffany, namun justru Lisa terkikik geli kemudian, lantas berucap seperti..

"Ayolah, kau membeli ini dengan uang pacarmu di suatu restaurant cepat saji atau semacamnya bukan?" cicit mulut Lisa sambil melahap rakus santapanya, dan membuat Tiffany hanya berdecak sebal kemudian.

"Berpura-puralah tidak tahu dan puji aku sesekali, apa susahnya membuatku sedikit senang?" decak Tiffany yang rupanya masih kesal dibuatnya.

"Baiklah, akan ku lakukan lain kali, mama.."

"Makan makananmu, apa yang kau lihat?" tanya Tiffany membuat Lisa yang kedapatan melulu memandanginya tersenyum kecut.

"I have something to say."

"Baiklah, beri tahu aku sekarang atau nanti setelah sarapan?"

"Sekarang, dan berhenti makan Tiff." gerutu Lisa, ia akan berhenti memanggili ibunya dengan sebutan 'mama' Jika sedang serius seperti sekarang ini, membuat Tiffany sontak saja meletakan sendoknya dan mulai menatap Lisa takut, siapa sebenarnya disini yang berperan sebagai ibu?

"Katakan."

"Aku menyukai seseorang." ucap Lisa dengan nada yang bisa dibilang cukup serius.

"Dan apa masalahnya itu? kau sudah besar, kau bisa menyukai, mencintai, menciumi atau bahkan meniduri orang yang kau suka jika kau mau, tak perlu semacam izin dariku, okay."

"Seorang gadis." sambung Lisa.

"Lebih spesifiknya aku menyukai seorang gadis, bagaimana pendapatmu?" tanya Lisa yang membuat Tiffany seketika melanjutkan aktivitasnya melahap makanan di hadapanya.

"Jangan bilang kau menyukaiku?" tanya Tiffany.

"What the hell, aku serius Tiff." kesal mulut Lisa lengkap dengan decakanya.

"Okay, And whats wrong about that? kau tidak bisa memilih orang yang kau suka ingin yang mana, benar? tidak apa, just be yourself."

"Tiff, Katakan kau bercanda, benar?" tanya Lisa guna memastikan.

"Sayangnya tidak." Jawab singkat Tiffany.

"Habiskan sarapanmu sayang, dan cuci piringku juga sekalian okay?" ucap Tiffany seakan tergesa menaiki tangga lantas muncul kembali dengan tas yang ia tenteng, tak lupa memberi satu kecupan untuk puterinya, Lisa.

"Dan hendak kemana kau sepagi ini?" tanya Lisa yang masih sibuk berkutat dengan makananya.

"Berkencan? ada Lima orang pria yang harus ku kencani hari ini, bye sayang.."

Me Myself and HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang