○○○
Anggaplah Jennie sudah menikah, satu buah undangan bahkan berhasil mendarat mulus di tangan Lisa saat ini, sebelum akhirnya bernasib buruk karena remasan lengan Lisa, yang kemudian terbuang, terlempar jauh entah kemana rimbanya.
Lisa memaksa Tiff sang mama untuk meninggalkan korea bersamanya, rasanya memekikan ketika harus bernafas di kota bahkan negara yang sama dengan Jennie terlebih suaminya begitu pikirnya.
Terlebih, seseorang yang menikahi Jennie bukanlah sembarang orang, katakanlah anak presiden, siapapun yang mendengarnya termasuk Lisa tentu merasa rendah diri, sampai-sampai Lisa enggan mengakuinya dan memilih melarikan diri dengan pasport-nya ke luar negeri.
Lonceng pernikahan Jennie mulai berbunyi beriringan dengan suara dari salah seorang petugas maskapai penerbangan yang memanggil nama Lisa dan ibunya yang terlambat datang.
Lisa meratapi Jendela disampingnya yang mana perlahan membuat awak pesawat terbang tak berbayang lagi, bersamaan dengan Jennie yang mengucapkan kata "Bersedia" diakhir kalimat janji suci yang pasanganya lontarkan.
Menyedihkan memang, dunia bisa diatur sedemikian rupa hingga membuat cinta mereka jauh dari kata bersatu, katakanlah cinta memang banyak ragamnya, pria dan wanita, pria dan pria maupun wanita dan wanita, semuanya sah-sah saja dalam cinta, tapi tidak di dunia, terlebih di korea, jelas hal ini masih dianggap tabu bahkan dikecam sebagian masyarakat, benar, cinta banyak ragamnya tapi tak semua bisa bersatu.
Sampai suatu saat, sebutlah lima tahun setelahnya Lisa kembali, ia kembali memijaki korea setelah kehidupan yang katakanlah cukup buruk untuk digambarkan, kisah cintanya sama buruknya, negara luar yang terkenal "Bebas" membuat Lisa terjebak dalam suatu hubungan percintaan yang sebagian orang terutama di asia mengatainya "Nyeleneh".
Sebut saja "Poliamorous" sebuah hubungan percintaan yang didalamnya tidak hanya melibatkan dua orang, Lisa terjebak dalam salah satu pasangan suami istri, dimana sang istri menjadikan Lisa sebagai kekasihnya, hal itu diketahui suami dari sang istri, tapi ia tidak keberatan bahkan sesekali melakukan treesome.
Itu belum seberapa, kehidupanya semakin dikatai Tiff "Bobrok" karena ia terlibat dengan anak-anak nakal yang menyeretnya pada narkoba, beruntunglah belum terlalu jauh hingga Tiff memaksanya pulang ke korea.
"Otak mu itu sudah lama beristirahat, sudah saatnya bangun dan menyusun masa depanmu Lisa!" begitu decak Tiff yang jangankan dijawab, didengar saja rasanya tidak.
"IQ mu cukup tinggi hingga aku berfikiran untuk menjualnya atau mungkin mengibahkanya pada orang yang lebih membutuhkan dari pada barus kau sia-siakan." sambung Tiff, akhir-akhir ini terutama selama diluar negeri ia melulu mengomel, rasanya lelah ketika mulutnya itu bekerja terlalu banyak hanya untuk menceramahi Lisa dengan berbagai petuah yang tak kunjung dipatuhi, hingga ia sempat bertanya pad anak semata wayangnya "apa seseorang mencuci otakmu?" pasalnya beberapa tau terakhir sebelum ia ke luar negeri Lisa adalah anak yang katakanlah cukup manis.
Lisa hanya terbaring lemah dengan selimutnya yang ia lilitkan begitu saja di tubuhnya, ia berdiam diri sambil merebahkan kaki jenjangnya di slah satu pesawat pribadi milik sang ayah, yaitu kwon Jiyong, bukan apa-apa, terakhir kali Tiff menemukan Lisa hampir saja di perkosa oleh seseorang yang kekasihnya juluki "Suami" itu, kekasih Lisa seorang wanita, ia masih sama, masih menyukai wanita, atau mungkin hanya menyukai wanita? apapun itu yang jelas ia menolak saat suami dari kekasihnya itu meminta Lisa untuk bersetubuh denganya seorang diri.
Sebagian wajahnya lebam karena dipukuli, ia dipaksa, lantas melawan dan berakhir lebam, Tiff tidak habis pikir tentu saja, kemana Lisa yang dulu? anak yang terlampau manis dan menggemaskan itu rasanya hilang saat Jennie-nya memutuskan untuk hilang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me Myself and Her
FanfictionAku rasa aku mengalami geger otak ringan atau semacamnya, ku harap ia, bagaimana bisa aku menyukai seseorang terlebih seorang perempuan? konyol. aku rasa aku butuh semacam zat sedatif dengan resep dokter? atau mengunjungi psikiater? tapi seseorang...