○○○
Pagi itu Jennie bangun terlebih dahulu dan tak mendapati sang Tunangan di sampingnya, matahari sontak membiaskan cahayanya tepat mengenai wajahnya, Jennie mulai beranjak menuruni ranjang lantas mulai menyusuri setiap sudut rumah sang tunangan, namun nihil, ia masih tak kunjung menemukanya, ia kedapatan menghela nafasnya sekarang ini, pikirnya, mungkin kekhawatiranya tak beralasan, bisa saja dia sudah pergi pagi tadi dengan runtutan jadwal syuting, mengingat ia seorang aktor atau mungkin menyanyi disuatu tempat? karna ia juga seorang Idol, hingga langkahnya mulai terhenti di salah satu kamar dan membuat kedua bola matanya membelalak seketika, katakanlah ia terkejut, terhentak, terkaget, tertohok, dengan apa yang ia lihat sekarang ini.
"Lisa ?"
Sebelum ia dan masing-masing kedua kakinya mulai melangkah memasuki ruangan tersebut dan mendekati potret seorang gadis yang ia juluki 'Lisa' tadi.
Ia kembali terperanjat kaget ketika mendapati sosok Lisa yang terbaring lelap memunggungi Jennie saat ini, sederet pertanyaan mulai mencuat seperti "Benarkah dia Lisa?" alangkah terkejutnya ia saat mengetahui pemilik wajah serta tubuh mirip Lisa itu ternyata bukan Lisa sungguhan, melainkan hanya seongkok patung lilin yang entah mengapa ada disana, pikirnya, apa-apaan ini?
Ruangan yang tengah ia pijaki sekarang ini penuh ditempeli berbagai potret Lisa, tak menyisakan ruang seincipun di dinding, membuat Jennie sontak menjatuhkan tubuhnya tak percaya, tubuhnya bergetar hebat sekarang ini, ia sangat amat mengetahui riwayat sang tunanganya yang sempat depresi, dan melihat apa yang ia lihat saat ini membuatnya berasumsi lain, mungkin bukan sempat, tapi masih, benar?
Ia ingat betul hari itu, hari dimana semua orang menangis, hari dimana ia harus mati-matian menenangkan seseorang yang ia juluki 'Kakak', Jisoo namanya, Kim Jisoo.
Ia melihat seseorang yang katakanlah sangat tampan yang sering kali ia lihat di beberapa majalah, surat kabar, Televisi, maupun internet yang mana ia tahu namanya Kim Taehyung, ia tengah berontak saat itu, memekik, mengacau, bahkan memaki setiap orang yang mencoba menenangkanya dan melulu berteriak seperti..
"Lisa masih hidup !"
Ia masih bersikukuh dengan kalimatnya, mungkin beberapa orang berspekulasi bahwa "Wah dia gila !" tapi tidak dengan Jennie, dari sorot matanya ia bisa dan dapat melihat bahwa pria itu sangat amat mencintai sosok bernama Lisa, tepatnya 'Lalisa' oh ayolah..siapa kiranya orang yang tidak menyukainya? bahkan Jennie? mungkin..
Gadis yang bisa dikatakan lebih mirip boneka ketimbang manusia, gadis yang dengan seragam SMA nya yang selalu datang setiap hari lima tahun yang lalu dengan Jennie yang selalu kedapatan membukakan pintu, gadis yang selalu memiliki permen bertangkai untuk menjejali mulutnya, gadis yang selalu membuat seseorang yang ia juluki Kakak yang tak Lain adalah Jisoo mengembangkan senyumnya, ya..benar gadis itu, potertnya tengah terpampang nyata bertaburkan bunga dengan dupa, potret yang menjadi alasan dibalik semua orang termasuk Taehyung dan Jisoo menangis saat itu, dia Lalisa, telah meninggal karna terlibat sebuah kecelakaan mobil yang membuatnya terbakar habis bersisakan debu tepat dilokasi kejadian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Myself and Her
ФанфикAku rasa aku mengalami geger otak ringan atau semacamnya, ku harap ia, bagaimana bisa aku menyukai seseorang terlebih seorang perempuan? konyol. aku rasa aku butuh semacam zat sedatif dengan resep dokter? atau mengunjungi psikiater? tapi seseorang...