18

2.7K 320 133
                                    

○○○

"Jennie.."

Jennie cukup terengah mencoba mengatur nafasnya, peluhnya melulu bercucuran menuruni dahinya sedari tadi, tubuhnya terlentang namun cukup gusar, ia tak kunjung henti meremas seprai kuat-kuat lantas bernafas lagi.

"Jennie..."

Dia melulu merapalkan nama Jennie, berulang, disetiap sepasang matanya bertumpu pada dua bola mata Jennie, lagi dan lagi, membuat Jennie makin gusar tak karuan dan mulai memejamkan matanya, meski setengah mengintip disela-sela jari yang menutupi wajahnya saat itu.

"Jennie.."

Tidakah Jennie mengenalnya? sosok tak asing yang melulu memanggilinya ini tak lain dan tak bukan adalah Lisa, Lalisa yang sama yang mana ia rindukan, Lalisa yang sama yang masih ia cintai dan mungkin pula ia benci, kini Lisa tengah berada dihadapanya, menatap, mendekat lantas mencoba menggenggam tanganya.

Lisa dan tanganya mulai menjulur berharap Jennie sudi meraihnya, namun saat Jennie hendak menyentuhnya, dia hilang, tepatnya lagi.

"Lisaaaaa...."

Jennie berteriak, memekik lantas mendesis kemudian, keringatnya masih mencuat disekitaran, tangisnya masih bersisa bahkan mulai merambah membasahi pipi.

Bukan kali pertama Lisa muncul, bahkan selalu muncul disetiap Jennie sibuk dalam tidurnya lantas menjejali mimpinya setiap hari, di setiap gadis itu terlelap.

"Kau bermimpi tentang Lisa? Lagi?" tanya seorang pria yang tak lain adalah Taehyung tepat disisinya, yang mana sedang sibuk berkutat dengan Laptop, entahlah ia sedang apa, mungkin main game? atau justru menonton sebuah drama? yang jelas saat Jennie kedapatan bangun pria itu sontak saja menutup paksa Laptop tersebut lantas menyimpanya disisi nakas.

"Hmm.." jawab Jennie mengiyakan.

"Baguslah kau sudah bangun, sudah malam, aku akan memanggilkan taxi untuk kau pulang, bersiaplah." ucap Taehyung.

"Tak bisakah aku menginap lagi?" tanya Jennie yang sontak digelengi Taehyung.

"Aku yakin Jisoo sudah pulang, kau bilang dia hanya belibur dua hari bukan? lagi pula tidak baik kau berlama-lama disini, pria dan wanita tidur diranjang yang sama selama dua hari, bohong kalau aku tidak tergoda untuk menidurimu, kau ingin aku melakukanya? tidak bukan? sekarang bersiaplah, kau harus pulang, arra?" ucap Taehyung beralibi, jelas sekali ia ingin Jennie pulang agar Lisanya bisa mengisi tempat disekitaranya lagi.

"Tapi.."

"Jangan membantah, menyela atau menentangku, aku tidak suka wanita pembangkang."

"Baiklah.." ucap Jennie yang sontak mencurutkan bibirnya.

"Aku bermimpi tentang Lisa, lagi..." ucap Jennie.

"Lantas ?" tanya Taehyung.

"Aku tidak suka, aku benci melulu memimpikanya, baik di dunia nyata maupun mimpi dia sama-sama menyebalkan, sama-sama tidak bisa kusentuh dan menghilang, membuatku benci untuk merindukanya."

"Jika kau merindukan Lisa, kau boleh memandangi patung lilin yang kubuat, nanti akan ku pindahkan ke ruang tamu." decak Taehyung yang digelengi Jennie kemudian.

"Tidak perlu, aku tidak mau, tidak ingin dan tidak harus melulu melihatnya, lagi pula itu tidak nyata, sampai kapan aku, kau, katakanlah kita melulu terbelenggu oleh Lisa?"

"Kenapa kau berbicara seperti itu?" tanya Taehyung, dengan nada tak ramah yang kembali menyeruak pendengaran Jennie kali ini.

"Maksudku.."

Me Myself and HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang