○○○
'Tekkk'
Anggap saja itu suara dari kompor gas yang baru saja dihidupkan, tentu saja oleh Lisa dan tanganya, dia mengeluh dari satu jam terakhir bahwa perutnya lapar, entahlah apa yang sedang dilakukan sang mama, ia tidak tahu, terlebih tidak mau tahu, mungkin berkencan dengan setiap pria yang ia juluki 'pacar' di kamar? Lisa tidak peduli, yang ia pedulikan satu-satu nya sekarang ini adalah perutnya, ia lapar, sangat lapar, that's it.
"Shin Ramen, Neoguri udon, Chamkkakae ramyeon, Jin jjam ppong..." Lisa dan mulutnya seakan mengabsen sederet jajaran ramyeon yang merupakan teman setianya selama sepuluh tahun terakhir ia hidup bersama sang mama, satu hal yang bisa diketahui adalah Lisa sangat setia terutama pada ramyeon dan teman-temanya, selebihnya tidak.
"Hmm, yang mana yang harus ku makan?" bingung Lisa, ia sempat terdiam sejenak sebelum sesuatu yang katakanlah kurang ajar sontak mengusiknya.
okay, siapa kiranya brengsek gila tak sopan yang sedang memelukinya dari belakang sekarang ini? Lisa menghela nafasnya jera, terutama saat seseorang yang ternyata pria itu membisikan sesuatu di telinga Lisa seperti..
"Just eat me, babe.."
Sialan memang, Lisa sontak saja membalikan tubuhnya mendapati sang pria, sebelum kedua tanganya mendorong kasar pria itu dan nyaris tersungkur dilantai.
"Aku punya sekitar lima juta won, bagaimana menurutmu? tertarik?" tanya sang pria yang tampaknya masih bersikukuh dengan niatnya itu, Lisa hanya terkikik geli seperti hal nya orang yang sedang meledek.
"Kau bercanda?" tanya gadis itu datar lengkap dengan wajah datarnya yang terhitung sinis.
"Okay, tujuh juta won?" Lisa terkekeh lagi.
"Bagaimana ya? aku sedikit lebih mahal dari mama sialanku, aku yakin kau tak sanggup membayarku, sebaiknya kau undur diri !" ucap Lisa lengkap dengan seringaianya yang mulai mencuat, terdengar seperti sebuah penolakan kasar yang srkaligus merendahkan, membuat sang pria tersulut emosi tentu saja, terlihat dari caranya mencengkram rambut Lisa secara kasar lengkap dengan sumpah serapahnya yang ia lontarkan, Lisa kesakitan, itu tidak perlu dipertanyakan lagi, apalagi saat pria sialan itu memutar tubuh Lisa dan membuatnya tersungkur ke arah meja, semacam sedang mencoba menanggalkan sesuatu dari tubuh Lisa seperti celana yang ia kenakan misalnya?
Sungguh brengsek !
Lisa menjerit, memekik, meneriaki siapapun itu yang bisa menolongnya lengkap dengan tanganya masih meronta, menghadang lengan pria sialan yang saat ini sedang mengintimidasinya, sebelum Tiffany menuruni tangga lantas meneriaki orang brengsek yang ia juluki 'pacar'.
"Hyak !!! stay away from my baby !!!" pekik Tiffany lengkap dengan satu buah botol bir yang melayang tepat mengenai kepala sang pria.
Akhirnya Lisa melepaskan diri, namun pria sialan itu kini mencengkram sang mama, Tiffany dengan sumpah serapahnya yang kembali ia rapalkan di telinga Tiffany.
"Lisa pergi !" teriak Tiffany pada Lisa yang masih bisa dikatakan sedikit linglung? mungkin karena terkejut atau semacamnya.
"Beri tahu jalang kecilmu itu untuk tidak terlalu sombong huh !" pekik sang pria yang masih mencekik kasar Tiffany.
"Tiff.." keluh Lisa.
"Apa yang kau tunggu ?! pergi ! aku bisa mengatasi ini, pergi !" ucap Tiffany masih berteriak, yang kemudian Lisa turuti, ia berlari, bahkan tanpa alas kaki, entahlah kemana tujuanya sekarang ini ia tidak tahu, yang terpenting adalah ia harus setidaknya menghilang ke suatu tempat yang bisa dikatakan aman.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me Myself and Her
FanfictionAku rasa aku mengalami geger otak ringan atau semacamnya, ku harap ia, bagaimana bisa aku menyukai seseorang terlebih seorang perempuan? konyol. aku rasa aku butuh semacam zat sedatif dengan resep dokter? atau mengunjungi psikiater? tapi seseorang...