○○○
"Jennie..."
Lisa dan mulutnya masih sibuk merapalkan nama Jennie, satu tanganya mengguncang tubuh ramping yang entahlah kenapa tidur dilantai, mungkin ada masalah dengan tempat tidurnya? atau justru ia tak sengaja terjatuh lantas tergeletak di bawah? Lisa tidak tahu, dan sedikitnya ingin tahu, maka dari itu ia melulu mengguncangi tubuh Jennie saat ini.
"Jennie.." seru Lisa yang membuat Jennie menyahut cukup malas lantas mengubah posisinya tidur menjadi memunggungi Lisa.
"Hmm..." begitu sahutnya.
"Bangun bodoh ! kenapa tidur dilantai ?!" decak Lisa malas karena sang gadis masih bersikukuh menutup kelopak matanya.
"Siapa gadis sialan yang berani membangunkanku dipagi buta?" racau Jennie cukup menohok membuat Lisa nyaris mengumpat, terlebih saat gadis sialan yang adalah pacarnya itu sontak melempar bantal yang tepat mendarati wajah cantik Lisa.
"Fuck." decak Lisa yang akhirnya mengumpat juga.
"Jennie !" pekik Lisa, kali ini nada suaranya agak meninggi membuat Jennie kembali menyahut sambil menutup telinganya, masih dengan mata terpejam.
"Wae? Siapa?" pekik Jennie.
"Lisa !" jawab Lisa lantang.
"Ah? Lisa? jalang gila yang sialnya adalah pacarku?" ucap Jennie, entahlah ia mengatakan hal itu sadar atau tidak, namun matanya masih terpejam.
"Kau benar, jalang gila ini datang untuk menemuimu, bangun sialan !" decak Lisa yang sontak membuat Jennie akhirnya terperanjat kaget lantas membuka kedua kelopak matanya.
"Lisa?" ucap Jennie, ia masih sempat-sempatnya menguap lantas mencoba memejamkan matanya kembali sebelum Lisa sontak menyeringai lantas mendarati dahi Jennie dengan satu jitakan.
"Aishh..." keluh Jennie.
Lisa sontak memboyong tubuh Jennie dan menggendongnya, sementara Jennie kim yang digendong justru seolah tak keberatan bahkan bisa dikatakan terlampau senang, terlihat dari cara ia tersenyum lantas mengalungkan tanganya pada leher Lisa dan sialnya masih dengan mata terpejam, membuat Lisa yang katakanlah kesal itu membuat mata Jennie sontak terbuka sempurna dengan cara yang membuat Jennie nyaris berteriak seperti.
"Hyak !!"
Benar, katakanlah Lalisa pintar namun menyebalkan, ia mrmboyong Jennie kim ke kamar mandi dan membuatnya berenang di bathtub dengan piama tidurnya yang masih melekat sempurna.
"Hyak !" pekik Jennie lagi yang membuat senyum jahil Lisa mulai mencuat.
"Lihatlah pacarmu ini sudah bisa dikatakan cantik terlebih wangi benar? aku sedang tidak ingin berdebat dengan sayangku satu ini, jadi bergegaslah mandi dan ikut bersamaku, arra?" decak Lisa yang membuat Jennie mendadak menatapnya penuh tanya.
"Kemana?" tanya Jennie lengkap dengan wajah menggemaskanya yang membuat pipi chabby-nya dihadiahi cubitan gemas dari Lisa.
"Katakanlah aku sedang ingin berkencan, mungkin sekedar berjalan disekitaran taman, membeli makanan di food streat untuk menjejali perut, lantas mengambil beberapa foto, seperti halnya pasangan didalam drama, bagaimana menurutmu? apa itu terdengar sia-sia untuk dilakukan? atau mungkin kita pergi ke Hotel saja seperti kebiasaanmu?" tanya Lisa yang mungkin lebih terdengar seperti sebuah lelucon ditelinga Jennie sehingga membuat ia tertawa cukup terbahak, pasalnya gadis dihadapanya ini sangat jarang meminta hal-hal yang bisa dikatakan "Manis" selama mereka pacaran.
"Itu tidak buruk, mari kita lakukan hmm? dan pastikan dompetmu itu terisi uang, jangan sampai aku yang harus membayar arra? aku sedikit pelit akhir-akhir ini, gajiku mulai menunggak." keluh Jennie yang diangguki malas oleh Lisa lengkap dengan helaan nafasnya, ingin sekali ia berkata seperti "Haruskah hal itu Jennie katakan?" tanpa dimintapun tentu saja Lisa yang akan membayarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me Myself and Her
FanfictionAku rasa aku mengalami geger otak ringan atau semacamnya, ku harap ia, bagaimana bisa aku menyukai seseorang terlebih seorang perempuan? konyol. aku rasa aku butuh semacam zat sedatif dengan resep dokter? atau mengunjungi psikiater? tapi seseorang...