15. [CERITA MASA LALU]-FAISAL

9.3K 352 0
                                    

“Bukan karena aku tak punya rasa cinta dan kasih sayang. Namun rasa ini sedang aku simpan dan akan ku tumpahkan semua di acara pernikahan.”

°°°
|Kupinang Kau dengan Sholawat|

FAISAL :

Malam ini jadwalku mengisi acara di Pekalongan. Teman-teman sudah sampai duluan, sedangkan aku dan cak Achmad masih dalam perjalanan, karena tadi ada urusan mendadak yang harus diurus.

Akhirnya sampai juga di sini, aku segera turun dari mobil dan bergegas ke panggung. Tapi sebelum itu aku lupa, kalau aku belum salat Isya karena sangking sibuknya diperjalanan. Astaghfirullah.. Kadang aku terlalu sibuk mengejar aktivitas dunia daripada akhirat yang sebenarnya lebih utama. Ya Allah hilangkanlah rasa lalai dalam diri hamba, janganlah jadikan hamba manusia yang semangat kerja tapi malas salat, mengejar dunia melupakan akhirat.

Dari Asma' binti 'Umais Al Khats'amiyah berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda,

"Seburuk buruk hamba adalah hamba yang sombong, berbangga diri dan lupa terhadap Dzat yang maha besar dan maha tinggi, seburuk buruk hamba adalah hamba yang diktator dan kejam dan dia lupa terhadap Dzat yang maha perkasa lagi maha tinggi, seburuk buruk hamba adalah hamba yang lupa dan lalai dan lupa akan kuburan dan ujian, seburuk buruk hamba adalah hamba yang melampaui batas dan berlebih lebihan, lupa terhadap adanya permulaan dan kesudahan, seburuk buruk hamba adalah hamba yang mencari dunia dengan mengorbankan agama, seburuk buruk hamba adalah hamba yang mencari agama dengan hal hal yang syubhat, seburuk buruk hamba adalah hamba yang dikendalikan oleh sifat tamak, seburuk buruk hamba adalah hamba yang dikuasai oleh hawa nafsu yang menyesatkannya dan seburuk buruk hamba adalah hamba yang dikuasai sifat rakus yang menjadikannya hina."

Allah Ta'ala berfirman, "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya" (QS. Al-Ma'un: 4-5)

Jika seorang tidak memperhatikan shalatnya tidak ada lagi yang patut ia banggakan. Imam Hasan al Bashri mengatakan: "Wahai anak Adam, apa yang berharga dari agamamu jika shalatmu saja tidak berharga bagimu?! Padahal, pertanyaan pertama yang akan ditanyakan kepadamu pada hari kiamat nanti adalah shalatmu." (Al Kabair: 28 cet. Darul Fikr)

"Cak, sholat dulu, yak!" seruku masuk ke dalam masjid.

"Tadi nggak sekalian. Yasudah, ane ke sana dulu." Cak Achmad pamit meninggalkanku.

Sehabis salat, buru-buru aku pergi ke lapangan. Ternyata acara sudah dimulai, aku berjalan cepat dan Bugh! Dari arah berlawanan ada seorang wanita menabrak ku. Kepalanya terbentur punggungku, alhasil wanita itu sedikit oleng dan hampir terjatuh.

"Hati-hati," ungkap ku dengan nada kesal. Kutatap dirinya tajam dan dingin.

Ia mendongakkan kepala. "Hah?" Wanita itu melongo, "Afwan, afwan, ana tidak sengaja. Anta tak papa?" tanyanya khawatir.

Kukerutkan dahi dan berlalu pergi. Sampai di atas panggung, entah mengapa dibenak ku tergeriang wajah akhwat tadi. Kusapu pandangan ke setiap sudut lapangan ini, mencari wanita tadi dan berharap dia ada di sini.

"Fan, habis ini elu," ujar Adam menyikut lenganku.

Aku tidak memperdulikannya, mataku masih fokus mencari akhwat itu. "Eta didinya! (itu disana!)."

Kupinang Kau Dengan Sholawat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang