25. 🍁Kegalauan Kevin🍁

712 39 4
                                    

Tekan bintangsebelum membaca


Kevin butuh waktu sendiri Sil, beri dia ruang untuk menenangakan hatinya. Percaya sama gue, dia akan maafin lo, kalau lo terus berusaha.
–Meysa

Happy reading

_🍃_


Sekitar pukul tujuh malam, api unggun mulai dinyalakan, disekelilingnya, seluruh siswa-siswi bercanda tawa menceritakan kejadian lucu saat penjelajahan tadi, ada juga yang membakar jagung di api unggun dan tidak lupa Juna dengan gitarnya siap mengiringi siapapun yang mau bernyanyi.

Malam ini sengaja api unggun diadakan lebih awal, agar mereka semua besok bisa bangun pagi untuk salat subuh dan membereskan tenda agar segera pulang ke Jakarta.

Buat kalian yang nanya apa hukuman yang tidak mendapat botol saat penjelajahan, jawabannya disuruh mengumpulkan dahan dan ranting pohon yang kering dari hutan untuk api unggun malam ini, untungnya kelompok Sesil membawa pulang dua botol, jadi tidak kena hukuman.

Begitupun kelompok Kevin, mereka juga membawa dua botol, tapi sayang kelompok David harus mencari dahan dan ranting pohon di hutan.

Dilihat dari wajah mereka semua, tidak ada yang kecewa atau bersedih, semuanya menikmati acara api unggun malam ini, kecuali satu orang, yaitu Kevin.

Dari semua siswa hanya Kevin yang terlihat tidak semangat, dia masih kepikiran dengan kejadian tadi siang. Teman-temannya tidak ada yang mengajaknya bicara, karena mereka tau Kevin butuh waktu sendiri untuk menenangkan pikirannya.

"Aldy!! Lo bisa diem nggak? Gue timpuk pakai jagung juga lo!!" teriak Kanya menyiratkan kekesalan yang nyata, saat Aldy membongkar aib Kanya kalau dia takut dengan ulat saat di hutan tadi.

"Beneran!! dia tadi lari waktu tau ranting yang dia ambil ada ulatnya," seru Aldy semakin semangat menceritakan aib Kanya, menurut Aldy itu hal yang lucu, Kanya si cewek galak dan bermulut cabai ternyata takut ulat.

"Gue nggak takut!! Cuma ya geli aja liatnya," elak Kanya saat Aldy mulai mencibirnya, sedangkan David tersenyum tipis menyimak pertengkaran mereka.

"Vin, lo kenapa diem aja sih daritadi? Sariawan?" tanya Aldy dan terkikik sendiri dengan kalimatnya. Kanya dan David memelototi Aldy menyiratkan ucapan 'ini bukan saatnya bercanda!!' Aldy berhenti tertawa saat mata tajam Kevin menatapnya dalam.

"Kalo ada masalah cerita Vin, kalau lo belum siap cerita nggak papa kok kita nggak maksa," ucap David menenangkan Kevin. Tanpa mengucapkan sepatah kata, Kevin berdiri dan memasuki tendanya meninggalkan keramaian suasana api unggun.

Suasana hati Kevin saat ini benar-benar tidak baik, dia butuh waktu sendiri.

Sementara Sesil, dia masih berada di tenda darurat tidak mengikuti api unggun karena kakinya belum sembuh total, nanti malam rencananya dia tidur disini ditemani Meysa.

Sesil menatap layar ponselnya penuh harap, dia tadi sudah mengirim banyak pesan untuk Kevin, tapi satupun pesannya belum dibaca Kevin. Sekarang Kevin benar-benar marah kepadanya, Sesil tidak tau apa yang harus dilakukannya supaya Kevin memaafkannya.

VINSIL [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang