14. 🍁Sesuatu🍁

1K 68 3
                                    

Tekan bintangsebelum membaca

Happy reading

Buku harian adalah teman curhat yang sangat pandai menjaga rahasia. Dijamin rahasia kamu tidak akan terbongkar kecuali ada orang lain yang membacanya.

_🍃_


Terik matahari pagi tidak membuat Kevin mengeluh kepanasan, dia tetap berdiri hormat pada bendera merah putih. Baginya, ini hal biasa seperti kegiatan rutin yang wajib dilaksanakan sebelum masuk ke kelas mengikuti pelajaran.

Malahan Kevin sudah bosan, bukan berarti bosan terlambat, tetapi bosan hukuman yang diberikan itu-itu saja. Pagi ini cukup banyak siswa yang terlambat, berjumlah sekitar 8 orang, ada yang kelas 10, 11, dan 12.

Telinga Kevin merasa panas mendengar gerutuan kakak kelasnya yang mengeluh kepanasan, dia berdecak dan melirik sinis Revan-kakak kelasnya. Setelah disuruh kembali ke kelas oleh Pak Wibowo, Kevin segera melangkah ke kelasnya dan mengikuti pelajaran seperti biasanya.

_🍃_

"Sil, menurut lo buku ini bagus nggak?" Tanya Meysa pada Sesil, mereka berdua menghabiskan waktu istirahat pertama di perpustakaan. Disana, bukan hanya sekadar mencari buku untuk dibaca, melainkan ngadem dan numpang wifi-karena jaringan wifi di perpustakaan sangat lancar.

"Kamu baca dulu sinopsisnya, kalau bagus ya tinggal pinjam" Ucap Sesil masih berkutat dengan buku-buku didepannya.

Meysa mengangguk meyakinkan dirinya "Iya deh, gue pinjam yang ini, kayaknya ceritanya menarik"

Setelah Sesil mendapat buku yang diinginkan, mereka berdua menuju ke meja Bu Nisa-penjaga perpustakaan dan menyerahkan kartu perpustakaan untuk di data.

"Sil, kantin bentar ya gue laper" Ucap Meysa ditengah jalan.

"Yaudah, ayo"

Meysa melihat sekitar kantin untuk mencari tempat duduk, kantin cukup penuh dan sesak dengan manusia-manusia dengan wajah lapar. Sepertinya, meja di kantin penuh semua.

"Sesil!! Meysa!! Sini aja udah penuh semua kayaknya!" Teriak Kanya membuat senyum dibibir Meysa mengembang. Tanpa pikir panjang dia menarik tangan Sesil untuk duduk di meja Kanya.

Dimeja itu sebelumnya hanya diduduki Kanya dan David, sementara Kevin dan Aldy mereka berada di rooftop sekolah, sepertinya ada hal penting yang mereka bicarakan.

"Kevin sama Aldy ada di rooftop sekolah" Ucap Kanya setelah melihat raut wajah Sesil yang seperti menanyakan keberadaan Kevin dan Aldy.

Sesil tersenyum malu mendengar ucapan Kanya, sambil menunggu Meysa datang membawakan pesanannya, Kanya dan Sesil berbincang ringan dengan David yang selalu setia mendengarkan kedua gadis didepannya bercerita.

Setelah makan dan perut kenyang, Sesil dan Meysa pamit ke kelas. Seandainya kelas Unggulan dan kelas Biasa tidak ada masalah, mungkin mereka bisa berkumpul seperti tadi setiap hari.

VINSIL [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang