2. 🍁PDKT🍁

2.5K 176 6
                                    

Aturan itu penting, kita hidup mesti taat pada aturan, buat apa aturan dibuat kalau untuk dilanggar?

_🍃_

Sesil membuka matanya, lalu melirik jam di nakas tempat tidurnya jam 4 subuh batin Sesil, dia beranjak dari kasurnya, dan berjalan menuju kamar mandi. Baru saja dia duduk di kasur, terdengar kumandang adzan subuh, ia segera wudhu dan melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim.

Tepat pukul 5.50 Sesil sudah siap dengan seragam sekolahnya, dia bercermin merapikan rambut panjangnya, sesekali menyenandungkan lagu kesukaannya. Sampai suara mamanya yang memanggil untuk sarapan menginterupsi kegiatannya itu.

Pukul 6.15 sekolah belum terlalu ramai, tapi Sesil tetap melangkah menuju kelasnya dilantai 2. Ditatapnya papan diatas pintu kelas, bertuliskan 'XI Unggulan' pandangan setiap orang berbeda-beda kalimat itu yang menggema dibatin Sesil pagi ini.

Begitulah kegiatan Sesil setiap pagi, bak sudah terjadwal, tidak ada yang terlewat satu pun, Sesil memang sudah terbiasa hidup dengan segala aturan, baik di rumah,disekolah,maupun dilingkungannya. Menurut Sesil 'aturan itu penting kita hidup mesti taat pada aturan, buat apa aturan dibuat kalau untuk dilanggar?' memang sekaku itu Sesil, tapi dia tau cara menikmati hidupnya yang kata orang orang 'kaku' itu.

_🍃_

Kevin tidak sepenuhnya mendengarkan penjelasan Bu Melati didepan, dari tadi yang dilakukan cuma menguap, coret-coret buku bagian belakang,dan tidur di lipatan tangan diatas meja. Dia semalam nonton pertandingan bola, dan baru tidur sekitar pukul 3 pagi, jadi tidak heran dia berangkat ke sekolah setengah hidup, karena kalau bolos mamanya tidak segan-segan memotong uang jajan selama sebulan. Memang ya ancaman paling ampuh emak emak 'potong uang jajan' kalau nggak ya 'sita hp'.

Bel istirahat berbunyi membuat Kevin and the geng mendesah lega "Anak-anak cukup sekian dari Ibu jangan lupa belajar di rumah, selamat pagi"
Ucap Bu Melati mengakhiri kegiatan belajar pagi ini.

Kevin mendadak tidak mengantuk lagi, dia dan teman-temannya bergegas menuju kantin, waktu melewati tangga, ia sekilas melihat Sesil dengan Meysa berjalan berdampingan ke arah ruang guru. Meysa memang lebih populer dibanding Sesil, karena dia pandai berkomunikasi baik langsung maupun di media sosial seperti Instagram. Sesil memang tertutup orangnya terkecuali pada sahabat dan keluarganya.

"Woii!! liatin apa Lo, ayo kantin kita udah lapeerrr!!" Teriak Aldy sekitar 2 meter didepan Kevin karena melihat temannya berdiri kaku di dekat tangga.

"Lo pesen apa biar gue pesanin sekalian" Ucap Kanya pada tiga sahabatnya itu.

David mengetukkan telunjuknya di dagu sambil berpura pura mikir "Hm gue batagor sama es jeruk,Nya".

"Samain" Kata Kevin.

"Gue juga" Ucap Aldy.

Aldy terlihat berpikir sejenak "Vin Lo beneran suka sama Sesil itu?".

Kevin menoleh menatap Aldy setelah meletakkan hpnya diatas meja "Gue penasaran aja sama dia Al, Kenapa emangnya Lo nanya gitu?"

"Eng-enggak nggak papa kok" Jawab Aldy kikuk.

Kevin memicingkan matanya "Bener nggak ada yang Lo sembunyiin kan?"

Aldy menggelengkan kepalanya "Enggak santai aja bro"

Sementara David asik chatan sama Lira, pacarnya yang sekolah di SMA Nusa Gemilang, tak memperdulikan dua sahabatnya itu.

VINSIL [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang