Tekan bintang ⭐ sebelum membaca
Tapi tidak papa, selagi Aldy masih bisa tertawa dan mengejeknya, Kanya merasa Aldy baik-baik saja. Kalau Aldy hanya diam dan murung, Kanya ikut khawatir dan waswas. Entah kenapa.
Happy reading
_🍃_
Buku-buku pelajaran, LKS, buku paket, dan sobekan kertas-kertas menemani Sesil malam ini. Ia harus belajar lebih keras lagi untuk menghadapi UTS besok pagi. Walaupun masih dibilang latihan, Sesil tidak mau UTS ini nilainya melorot dari yang kemarin. Memang se-ambisius itu dirinya.
Sesil menatap tulisan yang ditempelkannya didinding tepat didepannya waktu kelas sepuluh lalu.
Sesil's goals
1. Lulus dengan nilai bagus.
2. Masuk 10 besar SMA Pelita Jaya.
3. Lolos SNMPTN dan diterima di kedokteran UI.Dia menulis itu dengan tujuan agar lebih semangat lagi belajarnya untuk mencapai harapan yang diimpikannya kelak. Kurang lebih masih satu tahun lagi Sesil berada di SMA Pelita Jaya, tapi dia sudah merencanakan apa yang ingin dia lakukan satu tahun yang akan datang.
Disaat gadis belia seusianya memikirkan Bagaimana caranya tenar? Dimana tempat nongkrong yang kekinian? Dan sebagainya tentang dunia sosmed, Sesil lebih memilih berdiam diri dikamarnya bertemankan sebuah novel dan cokelat hangat, atau menonton televisi sekadar membunuh kebosanan.
Itulah Sesil, ia tahu bagaimana cara menikmati hidupnya tanpa mengganggu ketenangan orang lain. Biarlah orang diluar sana mengatainya kaku, introvert, cupu, kurang gaul, dan lainnya tapi Sesil tidak peduli. Bagi Sesil, hidupku urusanku, hidupmu urusanmu.
Klek suara pintu kamar dibuka membuat Sesil mengalihkan perhatiannya dari buku-buku didepannya menuju arah suara.
Widya berdiri disana dengan secangkir cokelat panas ditangannya.
"Sesil, mama buatin cokelat panas, diminum ya," ucap Widya melangkah semakin mendekati meja belajar Sesil.
Pandangan mata Sesil belum beralih sedikit pun dari Widya, ia tersentuh melihat mamanya yang datang membawakan cokelat panas kesukaannya, biasanya Sesil membuat sendiri didapur.
"Iya ma, makasih." ucap Sesil singkat. Dia kembali meneruskan belajarnya saat merasa mamanya terus memerhatikan dari belakang.
"Jangan terlalu serius menghadapi ujian, kerjakan saja sebisa kamu. Mama nggak memaksa kamu untuk ini-itu, tapi mama berpesan kamu harus sukses kedepannya," ucap Widya menyemangati Sesil. Dia mengelus kepala Sesil dengan lembut, menyalurkan rasa sayangnya untuk anak perempuan satu-satunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VINSIL [✔]
Ficção AdolescentePart lengkap. Follow dulu sebelum baca :) #3 in penulisamatir 25 April 2019 #3 in sesil 23 November 2019 #9 in highschoolstory 23 November 2019 #9 in ceritalengkap 23 November 2019 Kisah seorang siswa yang menjadi langganan BK karena terlambat atau...