45.🍁Pertandingan Futsal🍁

619 39 0
                                    

Tekan bintangsebelum membaca


Kalian jadian?
–Kevin


Happy reading

_🍃_


From Aldy
Ntar latihan futsal di tempat biasa jam 4 sore. Berangkat bareng atau sendiri-sendiri?

To Aldy
Oke. Sendiri aja.

Read

Kevin membaca pesan dari Aldy yang baru saja masuk di ponselnya. Sesil menatap Kevin dengan tatapan bertanya. Mereka berdua sekarang berada di kafe dekat rumah Sesil.

Tadinya Kevin berniat main dirumah Sesil, berhubung hari ini hari Minggu. Kebetulan sekali UTS sudah selesai, jadi Sesil tidak sibuk lagi dengan buku-bukunya.

"Ada apa?" tanya Sesil.

"Itu Aldy barusan ngasih tau ntar sore latihan futsal lagi, buat persiapan besok," jawab Kevin.

Sesil menganggukkan kepala mengerti mendengar jawaban Kevin.

Seperti rencana, class meeting futsal dan lomba membaca puisi akan dilaksanakan mulai besok pagi.

Kebetulan sekali Kevin dan Aldy mewakili kelas XI IPS 1, Juna dan Naufal mewakili XI IPS 2, Gibran dan Brian mewakili XI Unggulan, dan ada juga Adit dan Fian dari XI IPA 2. Mereka semua berada dalam satu tim, pembagian tim memang secara acak oleh pengurus OSIS.

Seperti biasa, dalam permainan futsal ada lima pemain inti dan beberapa pemain cadangan. Dalam tim Kevin, pemain cadangan sudah ditentukan setelah mereka beberapa kali latihan, yaitu Naufal, Brian, dan Fian, sedangkan yang lainnya pemain inti. Kapten futsal adalah Kevin.

Kevin dan Gibran mau tidak mau harus sama-sama berjuang untuk kemenangan tim mereka. Semoga saja ini sudah jalannya untuk kelas biasa dan unggulan berdamai.

"Oh iya, nama tim kamu apa?" tanya Sesil penasaran.

Peraturannya setiap tim harus memiliki nama khusus, supaya lebih gampang waktu dipanggil untuk memasuki lapangan.

"Kemarin kita sudah sepakat untuk menamakan tim Gajah Mada," balas Kevin.

Sesil mengerutkan alisnya. "Gajah Mada?"

"Iya, kita tidak akan patah semangat sebelum mencapai tujuan kita. Seperti patih Gajah Mada yang pantang memakan buah pala sebelum nusantara bersatu," jelas Kevin.

Sesil tersenyum dan mengangkat kepalan tangannya di udara. "Semangat!" serunya.

Kevin terkikik geli melihat Sesil. Spontan, Sesil menundukkan kepalanya mengisyaratkan maaf pada seluruh pengunjung kafe yang sedikit tertanggu dengan ulahnya barusan.

VINSIL [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang