Mengucapkan maaf gak perlu nunggu kita salah dulu, kalau maaf bisa memperbaiki keadaan kenapa enggak?
_🍃_
Semua berawal dari keterlambatan Kevin di awal tahun ajaran baru 2018/2019 kelas XI SMA Pelita Jaya. Ia menatap gerbang sekolah didepannya dengan pandangan lelah, dari kelas X memang Kevin selalu menjadi langganan BK disekolahnya entah karena membolos,terlambat,dan banyak ulah lainnya yang membuat dia keluar masuk BK.
Tiba-tiba helaan napas kasar menyadarkan Kevin dari lamunannya, disampingnya berdiri seorang gadis yang memainkan tali tas ungu di punggungnya dengan raut wajah was-was. Dari penampilannya dia sepertinya anak baik-baik, maksudnya bukan tipe anak yang sering keluar masuk BK seperti dirinya.
Gadis itu menoleh dirasa ada yang memerhatikannya dari tadi. "Kamu terlambat juga?" Sebenarnya itu pertanyaan retoris yang tidak membutuhkan jawaban sih.
Gila.. belum kenal aja udah kamu-kamuan batin Kevin. "Eh..iya, lo murid baru ya gue kok gak pernah lihat lo disini?" Tanya Kevin,
"Enggak kok, aku nggak murid baru cuman aku emang jarang keluar kelas waktu istirahat kecuali ada urusan yang penting" Jawab Sesilia, nama yang tertulis di name tag gadis itu.
"Btw, nama lo siapa dan kelas berapa?" Tanya Kevin.
"Nama aku Sesil, Kelas XI unggulan." Jawab Sesil.
Oh.. pantesan anak unggulan mah beda batin Kevin berteriak.
Sesil menatap kedalam sekolah berharap ada guru yang melihat dia, berhubung jam ditangannya menunjukan pukul 07.30 biasanya guru BK berkeliling untuk memantau ada anak yang bolos ke kantin, dan mengurusi anak yang datang terlambat.
Menghela napas lega dengan wajah berbinar Sesil memanggil guru BK yang berkeliling di sekitar lobi sekolah untuk membuka gerbang, sementara Kevin harus siap mental karena sebentar lagi kena semprot plus hukuman dari Pak Wibowo dan Bu Sukma.
_🍃_
"Kevin Putra Pratama!! Sudah berapa kali saya bilang jangan berbuat ulah, sampai bosan saya setiap hari ketemu kamu di sini" Sentakan Bu Sukma menyambut kedatangan Kevin diruang BK ditahun ajaran baru.
"Lah, siapa juga yang pengen ketemu Ibu, lagian ya Bu kalau disekolah gak ada anak nakal, guru BK gak kerja dong, jadi Ibu harusnya berterima kasih sama anak nakal seperti saya, Bu" Jawab Kevin santai sementara Bu Sukma seperti mau makan orang, wajah melongo dari Sesil yang beberapa menit lalu dikenalnya, raut muka lelah Pak Wibowo menambah suasana ruang BK pagi hari itu memanas.
"Sudah, mendingan Sesil kembali ke kelas dan kamu Kevin berdiri dilapangan upacara sampai jam istirahat pertama" Ucap tegas Pak Wibowo.
"Lah Sesil kan juga terlambat, masa gak dihukum sih,Pak?" Tanya Kevin heran. Padahal mereka berdua sama-sama terlambat tapi kenapa yang dihukum cuma Kevin, Sesil tidak?
Menghela napas Pak Wibowo berkata "Sesil ini pertama kalinya terlambat jadi ya saya maklumi, lha kalau kamu?"
Kevin melirik sekilas disampingnya Sesil berdiri dengan wajah mengisyaratkan maaf ,setelah berpamitan dengan guru BK Sesil berbalik dan Kevin menatap datar punggung gadis itu yang mulai menghilang.
_🍃_
Terik matahari pagi ini tidak cukup panas bahkan awan hitam mulai memenuhi langit Jakarta. Kevin masih berdiri hormat bendera di lapangan upacara. Sejak tadi batinnya bergejolak dengan pertanyaan Kenapa kelas unggulan selalu diistimewakan? Apakah kelas biasa seperti kelasnya tidak bisa dipandang sama dengan kelas unggulan? Dan beberapa pertanyaan lain perbedaan kelas unggulan dan kelas biasa.
Istirahat pertama kurang 10 menit lagi, Kevin celingak-celinguk ke arah koridor kelasnya, sampai kegiatannya itu diinterupsi suara dari sampingnya "Hai,aku bawain minum buat kamu nih, pasti haus kan?" Kevin menatap datar orang disampingnya, yang ngira ini Sesil karena pakai aku-kamu maaf yaa kalian salah besar.
"Kok gak diterima sih, ini aku beliin khusus buat kamu lho Vin!" Kesal Ghina MANTAN PACAR Kevin yang sampai sekarang masih ngejar ngejar Kevin.
Kevin berjalan menjauhi Ghina, dia tidak menerima minum itu bukan karena tidak haus, tapi kalau diterima secara tidak langsung Kevin memberi kesempatan bagi Ghina untuk mendekatinya.Sayangnya, kesalahan Ghina di masa lalu terlalu sulit dimaafkan Kevin.
Sementara di waktu yang sama, dua gadis berdiri tidak jauh dari lapangan upacara, Sesil melihat interaksi Kevin-Ghina dilapangan walaupun tidak mendengar percakapan mereka, Sesil menyimpulkan Ghina memberi Kevin minum dan ditolak cowok itu, Membuat nyalinya mendadak ciut sambil menatap botol minum di tangannya Sesil berucap "Ke kelas aja yuk Mey".
"Lah nggak jadi kelapangan kita?" Tanya Meysa teman sebangku Sesil.
"Nggak jadi."
_🍃_
Kantin sekolah merupakan tempat pertama yang dikunjungi sebagian besar siswa SMA Pelita Jaya diwaktu istirahat, jadi tidak heran jika sekarang tempat itu bak lautan manusia saling berdesakan, saling teriak, bahkan ada yang berbisik-bisik menggosipkan sesuatu yang tidak penting menurut seorang Kevin Putra Pratama.
"Woiii bengong aja lu, Vin. Kenapa lagi ada masalah? Cerita cerita dong". Seru Aldy salah satu sahabat Kevin,yang membuat lamunannya buyar.
"Kenapa sih kelas biasa dibeda-bedain sama kelas unggulan?" Tanya Kevin pada tiga orang didepannya ini.
"Sorry Vin, kalau pertanyaan itu gue gak bisa jawab" Ucap David.
"No comment gue, Vin" Jawab Kanya satu satunya cewek digeng mereka.
Aldy mengerutkan alisnya bingung "Tumben Lo ngurusin anak unggulan, biasanya juga bodo amat Lo jadi orang"
"Gue heran aja, tadi kan gue berangkat kesiangan, kebetulan ada anak unggulan yang kesiangan juga, tapi anehnya Pak Wibowo sama Bu Sukma malah ngebebasin dia masuk ke kelas 'katanya baru pertama kali terlambat jadi maklumi' dan mereka ngehukum gue hormat bendera" Cerocos Kevin.
Hening. Orang yang berada di meja itu menyimak cerita Kevin sampai suara David memecah keheningan itu "Cewek apa cowok?"
"Cewek, namanya Sesil" Jawab Kevin.
Kanya mengangguk anggukan kepala "Sesil itu temen ekskul gue, dia emang rajin banget anaknya, cuma ya introvert gitu deh"
"Menurut gue nih ya, orang yang melanggar peraturan harus dihukum dan itu diberlakukan untuk siapa saja dong ga bisa dibeda-bedain mau kelas unggulan mau kelas biasa dimata hukum sama " Cerocos David menggebu-gebu.
"Tapi yang gue lihat, Sesil natap gue diruang BK itu kayak mengisyaratkan maaf dan gue bingung maaf buat apa? Dia kan gak salah." Ucap Kevin.
"Sesil emang gitu orangnya, mau dia salah mau dia nggak salah dia gak gengsi mengucapkan maaf duluan, dia pernah bilang ke gue 'mengucapkan maaf gak perlu nunggu kita salah dulu, kalau maaf bisa memperbaiki keadaan kenapa enggak?' dan kata-kata itu yang ngebuat gue jadi Kanya yang sekarang, gue nggak tau kalau saat itu gak ada Sesil mungkin gue udah nggak disini bareng kalian saat ini" Cerita Kanya mengingat kejadian kurang lebih 3 bulan yang lalu dan mendekatkan dirinya dengan teman barunya yaitu Sesil.
Kevin diam mencerna ucapan Kanya mengenai Sesil, jujur dihatinya kini mengagumi gadis manis berlesung pipi itu.
Senyum menyebalkan Aldy mulai muncul pasti ada sesuatu "Jangan bilang Lo mulai naksir sama Sesil" nahkan dibilang juga apa.
Aldy kampret!! tau aja isi pikiran gue batin Kevin.
_🍃_Holaaaa!!
Selamat membaca semoga suka ya
Jangan lupa vote dan commentLove,
Nur Chayati
KAMU SEDANG MEMBACA
VINSIL [✔]
Teen FictionPart lengkap. Follow dulu sebelum baca :) #3 in penulisamatir 25 April 2019 #3 in sesil 23 November 2019 #9 in highschoolstory 23 November 2019 #9 in ceritalengkap 23 November 2019 Kisah seorang siswa yang menjadi langganan BK karena terlambat atau...