"Kak.. emang tamunya berapa sih??"
"Temen arisan Mama sama tetangga"
"Hemm.. kok aku malu yahh"
"Malu kenapa??"
"Yahh nggak tauu.."
"Yaudahh sini kakak peluk biar nggak malu"
"Ihh Modhussss"
"Modusin istri sendiri kok"
"Tau ah!"
Alliya kesal dengan Varlan kemudian Alliya pergi ke dapur, melihat lemari es dan mengambil beberapa cake dan snak yang dibelinya waktu itu. Membawanya kekamar dan dihabiskan sendiri
Varlan datang dengan membawa susu untuk Alliya, Varlan hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat banyaknya makanan yang dimakan Alliya.
"Alliya.. makannya kok banyak banget sih??"
"Habisnya kakak ngeselin, mood aku jelek"
"Hah?? Apa hubungannya??"
"Yahhh kalau lagi mood jelek aku tuh jadi laper.. udah siniin susunya!!" Alliya mengambil susu yang ada di tangan Alliya, kemudian meminumnya hingga habis
"Kamu jadi kelihatan gemuk"
"Biarin.. namanya ibu hamil"
"Nanti kelihatan kayak gajah mau??"
"Emang kalau aku jelek, aku gendut, kamu nggak mau sama aku lagi?? Kamu mau pergi??" Ujar Alliya ingin menangis
"Eh eh?? Enggak sayang.. nggak gitu kok, kamu jangan nangis yah!! Pliss aku minta maaf?!"
"Hemm. Bener??"
"Iyaahh bener.. jangan nangis"
"Iyahh deh aku percaya" ujar Alliya berhenti menangis.
***
Sore berganti menjadi malam, para tamu undangan mulai berdatangan. Alliya juga ikut menyalimi para tamu yang datang. Alliya mengenakan pakaian Syar'i nya yang berwarna kuning cerah, dan dipadukan jilbab lebarnya berwarna biru kekuningan.
Nalleta, Valleta, dan Mayang pun juga ikut menyambut para tamu
"Hai jeng.. yaampun lama yah nggak jumpa, selamat yah jeng atas kehamilannya Nalleta" Alliya dan Nalleta sama-sama terkejutnya
"Ahh.. jeng bukan Nalleta, tapi Alliya yang hamil. Dia ini istrinya Varlan anak saya"
"Lohh bukannya pacarannya sama Nalleta yah??"
"Iyahh tapi mereka sudah putus jeng!!" Tegas Mam Varlan, Alliya dan Nalleta hanya tersenyum
"Wahh kalau begitu saya minta maaf yah jeng.. dan selamat buat kamu yah Alliya"
"Terimakasih tante"
"Sama-sama"
Acara berlanjut dengan bacaan-bacaan ayat suci Al-qur'an.
Varlan duduk disebelah Alliya, tangan Alliya tak lepas dari genggaman Varlan. Ntahlah, Varlan sangat posesiv belakangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alliya Jodohnya Kak Varlan (SEGERA TERBIT)
AcakCinta itu tidak bisa ditebak. Cinta tidak bisa diprediksi untuk siapa kita mencintai Walau kita paksakan untuk tifak mencintai. Jika sudah takdirnya, maka sekeras apa pun menghindar. Cinta itu akan tetap terjadi