32

9.2K 242 0
                                    

Sudah seharian Varlan menemani Alliya yang masih dalam keadaan koma diruang UGD

Dengan sabar Vano mengajak Alliya berbicara, menceritakan keluh kesahnya. Dan, dengan sabar pula Varlan menunggu Alliya

"Sayang.. apa kamu gak merindukan aku hmm?? Aku sangat merindukanmu. Kau tahu Nathan sudah bisa mengoceh saat ini. Dan, saat dia marah dia akam mengomel dengan omelan khas nya. Sungguh, dia itu mirip kamu yang cerewet.

Tapi dia pinter kayak aku kok, dia juga tampan seperti aku. Dia benar-benar mirip sama aku. Bisa dibilang dia itu Varcil, Varlan kecil. Hahaha garing banget yahh aku.. gak lucu kan yaiyalah aku ngantuk hehehehe udah ah aku mau tidur dulu"

Varlan tertidur sambil memegang tangan Alliya.

Alliya POV

Sungguh pemandangan yang indah, rumput hijau dengan bunga yang mekar.

Rasanya kau gak pingin kemana-mana

Tapi.. aku kangen sama kak Varlan, aku kangen sama Nathan

Tapi disini ada nenek, kakek, dan anak kecil yang memanggilku Mama

"Mama nggak kembali??" Tanya anak kecil itu

"Enggak" jawabku

"Ma.. kasihan kak Nathan dan Papa. Mereka menunggu Mama. Dan, aku akan hadir dikehidupan Mama juga Papa nanti"

"Tapi.. aku ingin disini" kekehku

"Alliya. Nathan membutuhkanmu, Varlan dan juga orang terdekatmu"

"Tapi Kung.. aku masih ingin dengan Eyang kakung dan Eyang putri"

"Nak.. suamimu menunggumu. Kami akan menunggumu disini. Tapi bukan sekarang waktu kamu berada disini. Ini masih bukan duniamu"

"Tapi Uti. Aku masih sangat merindukan Uti"

"Ingatlah Uti dan Kakung ada dihati kamu nak. Kami nggak pergi jauh" seketika aku menangis dipelukan Uti.

Namun, suara itu yang memanggilku setiap hari

Suara yang sering kudengar

Aku bahagia bisa mendengar suara itu kembali, namun saat suara itu terdengar seperti isakan. Rasanyaa.. huh aku nggak tau seperti apa perasaanku sekarang

"Sayang.. apa kamu gak merindukan aku hmm?? Aku sangat merindukanmu. Kau tahu Nathan sudah bisa mengoceh saat ini. Dan, saat dia marah dia akam mengomel dengan omelan khas nya. Sungguh, dia itu mirip kamu yang cerewet.

Tapi dia pinter kayak aku kok, dia juga tampan seperti aku. Dia benar-benar mirip sama aku. Bisa dibilang dia itu Varcil, Varlan kecil. Hahaha garing banget yahh aku.. gak lucu kan yaiyalah aku ngantuk hehehehe udah ah aku mau tidur dulu"

Rasanya aku ingin tertawa

"Hei.. apa kau tidak merindukan suamimu yang tampan bin keren ini"  what, dia memuji dirinya sendiri. Dasar terlalu pede

"Hemm apa Alliyaku mau aku nyanyikan lagu?? Bentar aku buatin lagu dulu. Kira-kira lagunya gini

Alliyaku istriku ibu dari anakku
Apakah kau tak rindu aku
Aku rindu denganmu
Aku rindu cerewetmu

Aku rindu masakanmu
Aku rindu bawelnya kamu
Aku rindu sangat rindu
Oooo Alliyaku."

"Hah sepertinya aku menyanyi dengan sangat baik
Apa aku harus alih profesi menjadi musisi?? Mungkin aku akan terkenal

Eh tapi kan aku udah pamus jadi buat apa tambah-tambahin pamus, nanti jadi pempes lagi hahahaha

Aku berasa gila gara-gara ketawa sendiri"

Alliya Jodohnya Kak Varlan (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang