Malam itu jasad Alliya sudah dikuburkan. Varlan tetap tidak percaya bahwa dia adalah Alliya. Alliyanya masih hidup
Nathan terus saja menangis saat digendong oleh Merlin, mungkin ia merasa bahwa Merlin bukan ibunya
Varlan mengambil alih Nathan kepelukannya, dan Nathan berhenti menangis
Tak lama kemudian, Nathan tertidur dipelukan Varlan, Varlan membawa Nathan menuju kamarnya. Setelah membaringkan Nathan, Varlan kembali turun untuk menemui para tamu
"Nggak mungkin Alliya meninggal!!" Ujar Valleta
"Yahh.. pasti kak Varlan bohong kan!!" Ujar Mayang tak percaya
"Aku juga nggak percaya" Varlan menjawab
"Varlan.. Mama putuskan, kamu menikah dengan Merlin dua minggu lagi"
"Kok secepat itu tante?" Tanya Mayang
"Karna Nathan butuh seorang ibu" jawab Mama
"Tapikan All baru meninggal"
"Tapi Nathan juga butub ibu Valleta. Kalau saja Nathan sudah jauh lebih besar, Maka Varlan nggak perlu menikah secepat ini"
"Ma.. aku akan menikah dengan Merlin satu minggu lagi"
"Kamu serius sayang??" Tanya Merlin
"Hmm"
"Tapi tidak dengan terlalu mewah"
"Baiklah tidak apa" jawab Merlin
Para tamu sudah pulang semua, dan Varlan menuju kamarnya, tengkurap diatas tempat tidur dan menangis
Dia rindu Alliya nya yang lugu, yang cerewet, yang polos, dan yang malu-malu
Dia butuh Alliya
Dia butuh istrinya
Ibu dari anaknya, Nathan
Bahkan sampai saat ini, Varlan masih berharap bahwa semua ini hanya mimpi
Dan, saat bangun nanti. Alliya sudah ada di depan kaca dan menyisir rambutnya
***
Pagi ini Varlan terlihat lesu. Mengingat bahwa semua ini nyatam Alliya sudah pergi dan tidak akan bisa kembali.
Andai waktu dapat diputar, ia kan memutar saat-saat pertama mereka menikah. Dan, tidak akan membuat Alliya sedih
Andai dia diberi pilihan untuk menukar sesuatu. Dia akan menukar dirinya agar Alliya kembali dan merawat putranya
Andai Varlan adalah Roy Kimochi yang tau akan masa depan, maka ia tidak akan menyi-nyiakan Alliya
Andai Varlan adalah sesorang yang mampu mengubah semuanya, maka teringin sangat Varlan mengubah dunia ini hanya untuk Alliya, Nathan dan dirinya
Andai hidup ini adalah skenarionya, maka akan diubahnya menjadi tawa selalu
Namun dunia ini skenario tuhan.
Semua hanya Andai. Varlan hanya bisa berandai
"Aku benar-benar kangen kamu All" Varlan menangis
"Kenapa? Kenapa saat aku mencintaimu, kamu justru pergi. Come back pliss All.. i miss you. Aku rela kamu selalu membuatku susah seperti saat itu."
Varlan memutar sebuah lagu
Kemarin
Seventeen
Kemarin engkau masih ada di sini
Bersamaku menikmati rasa ini
Berharap semua takkan pernah berakhir
Bersamamu
BersamamuKemarin dunia terlihat sangat indah
Dan denganmu merasakan ini semua
Melewati hitam-putih hidup ini
Bersamamu
BersamamuKini sendiri di sini
Mencarimu tak tahu di mana
Semoga tenang kau di sana
SelamanyaAku selalu mengingatmu
Doakanmu setiap malamku
Semoga tenang kau di sana
SelamanyaKini sendiri di sini
Mencarimu tak tahu di mana
Semoga tenang kau di sana
SelamanyaAku selalu mengingatmu
Doakanmu setiap malamku
Semoga tenang kau di sana
Selamanya"Kenapa harus kamu All kenapa?? Hiks hiks kenapa kamu pergi All. Aku gak akan biarin orang yang buat kamu jauh dari aku bisa hidup tenang. Aku bakalan buat orang itu menderita, dia harus merasakan apa yang aku rasakan" sumpah serapah Varlan
KAMU SEDANG MEMBACA
Alliya Jodohnya Kak Varlan (SEGERA TERBIT)
AcakCinta itu tidak bisa ditebak. Cinta tidak bisa diprediksi untuk siapa kita mencintai Walau kita paksakan untuk tifak mencintai. Jika sudah takdirnya, maka sekeras apa pun menghindar. Cinta itu akan tetap terjadi