Selamat menunaikan ibadah puasa
Jangan lupa menahan nafsu dan menahan lapar
Jangan lupa juga untuk menahan tidak bertemu doi
Haram loh hukumnya
😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂"Ihh nggak mau. Yang lain kek, kayak nasi padang, nasi uduk atau yang lain"
"Alliya. Makan bubur ajah, kamu baru selesai operasi mau makan yang kasar-kasar"
"Tapi buburnya itu hambar kak"
"Udah ayok makan"
"Ck.. yallah, buburnya nggak enak"
"Kalau enak namanya bukan bubur rumah sakit All"
"Minum henergen ajah kak"
"Yailahh.. nggak dulu All"
"Ihh ngeselin"
"Biarin, demi kamu juga!"
Yahh itulah perdebatan pagi Alliya dengan Vano. Bukannya ada yang mengalah tapi mereka tetap saja berdebat
Tapi pada akhirnya Vano lah yang menang, kemudian dengan terpaksa Alliya memakan bubur rumah sakit yang hambar.
Kemudian Mama Varlan membawa Nathan yang sedang menahan lapar dengan senyumnya
Karna usia yang sudah tak lagi muda, dan oma tidak sekuat super hero. Nathan ditaruh di sofa dekat tempat tidur Alliya
Nathan memandangi Alliya dengan tatapan tak dapat diartikan
Dan pada menit berikutnya Nathan memanggil Alliya
"Mahmah hiya hiya mah hiya" dengan memainkan tangannya
"Kenapa sayangnya Mama?? Mau digendong Mama hem??" Tanya Alliya yang sudah mendapat tatapan tajam dari sang dokter kesiyangan. Eh salah, kesayangan maksudnya
"Hiya. Auhhh huhu haaa brpprlllrppnksklibaki" mulailah Nathan mengoceh seperti burung kutilang
Tak lama kemudian suster datang dengan membawa buah yang sudah ada pisaunya
Karna pada dasarnya semua sibuk, dan Natha masih kecil. Dengan tanpa ragu ia menirukan adegan kartun saat perang menggunakan pedang
"Pahpahpah.. da da. Pa da pa.. apaa" kesal Nathan yang tidak dihiraukan oleh Varlan
Nathan mengambil pisau diatas piring yang ada dilaci dengan tas yang ada dibawahnya diniaiki
Setelah Nathan dapat mengambilnya, Nathan duduk dan memainkan pisau tersebut. Emang anak kecil mah paling pemberani kalo masalah mainan yak
Ini mah Nathan emang dasarnya terlalu pinter, jadinya gini nih
Saat Varlan melihat kearah anaknya awalnya ia biasa saja, namun kemudian ia sadar apa yang dibuat mainan anak kesayangannya itu.
Memang Varlan mah kalo soal gini telat mikirnya.
Sontak Varlan menyentak Nathan yang membuat Nathan bingung dan kaget
"NATHAN. KOK DIBUAT MAINAN??"
"HWAAAA HWAAA HIKS HIKS HWAAAAAA AMAMAMAMAM HWAAAAA HIKS HIKS HWAAAA" sontak Nathan menangis dengan kencang setelah melempar pisau keara Varlan. Untung Varlan gak lemot-lemot amat
Jadi masih bisa lah buat ngambil pisaunya
Nih, yang punya anak, anaknya dijaga loh
Ntar kaya Varlan omot (otak lemot)
Varlan pun menasehati putra kecilnya itu. Dan Nathan hanya mewek sambil menatap Papanya yang mengomel panjang lebar dan tanpa Nathan pahami
"Jadi jangan diulangi lagi yah!!" Tegas Varlan
Nathan hanya menanggukan kepala kemudan mencium pipi Papanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Alliya Jodohnya Kak Varlan (SEGERA TERBIT)
De TodoCinta itu tidak bisa ditebak. Cinta tidak bisa diprediksi untuk siapa kita mencintai Walau kita paksakan untuk tifak mencintai. Jika sudah takdirnya, maka sekeras apa pun menghindar. Cinta itu akan tetap terjadi