~12~

12.2K 341 3
                                    

"Hoammm-" alliya menguap, dan langsung ditutup oleh Varlan

"Kalau menguap ditutup All"

"Iyahh kak lupa, maaf"

"Hmm" itulah jawaban favorit Varlan

"Kak.."

"Ada apa??"

"Kebelet.." ujar Alliya sambil meremas bajunya

"Apaan??"

"Ihh anu.. hemm.. ituu.. shhh aduhhh aku kebelet pipis"

"Yaampun.. orang kebelet kok gak langsung kekamar mandi??"

"Ih aku gak tau tempatnya!!"

"Ck.. ayo!!" Varlan menggandeng tangan Alliya menuju toilet pesawat

Didalam toilet, Alliya sedang kebingungan mencari dimana letak air. Dan,

"Suuuttt kak.. psstt.. Kak Varlann.. sutt kakakk.. ihh suuttt" Varlan menoleh kearah belakang

"Udah?? Cepet banget??"

"Ihh.. aku tuh gak tau mana airnya??"

"Yaampun.. itu tuh, tapi bukan air. Pokoknya kamu pake itu, buruan"

"Lahh ini ang-"

"Iya udah pake ajah"

"Hah??"

"Mau aku pakein??" Goda Varlan membuat  Alliya menggeleng dengan cepat dan kembali masuk kedalam toilet untuk buang hajat

"Haduhh toiletnya kok gini amat sih??"

"Gak ada air apa yah??"

"Kan gak enak kalau gini" gerutu Alliya

***

Dugh..

"Aduh.. sorry sir, I accidentally"

"Ahh, it's fine, it seems like I stopped too long" ujar Varlan. Alliya yang melihat si mbak menatap Varlan terlalu lama langsung berkata

"Ah sorry Sis, we are in a hurry"

"Ahh sorry"

"Yess.. ayok kak Varlan, Kak Feb"

"Hmm" jawaban dingin Varlan

"Ayok All.." -kalo ini mah si Feby

"Huh.. kalo sama cewe bule yang bening-bening ngomongnya panjang"

"Tapi kalo sama istri sendiri ngomong irit banget" Alliya mendumel dan masih bisa didengar oleh Feby dan Varlan. Keduanya hanya mampu menahan tawa melihat ekspresi Alliya yang sedang merajuk

"Udahh jangan ngambek All" ujar Feby memegang pundak Alliya

"Ihh apasih Kak?! Orang All nggak ngambek"

"Yaampun All.. wajah kamu itu loh kelihatan"

"Ah tau ahh, udahh ayok aku capek"

"Bini lo napa sih??"

"Tau?!"

"Dih malah ngerumpi"

"Udah tau bininya ngambek"

"Nggak dibujuk kek apa kek"

"Dianggurin mulu"

"Emang aku patung deket mall apa-"

"Udah All.. jangan ngedumel mulu, ntar kalau tiba-tiba aku nerkam kamu gimana?!" Ujar Varlan memotong ucapan Alliya. Tentunya dengan wajah datarnya itu

"Ihhh kakak ngesel-"

Dughhh

"Akhhh.. shhhhh ihh siapa sih yang naro kerikil disini?!"

"Alliya, itu mah kamu nya ajah yang nggak liat, udah ah ayok bangun sini"

"Shhh.. Ouch sick.. my legs are bleeding"

"Sini aku bantu berdiri"

"Ishhh pelann!!"

Alliya Jodohnya Kak Varlan (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang