SELCOUTH
A Bangtan Fanfiction
Highschool!AU
Taehyung X Jimin[NO BOYSLOVE, BROMANCE ONLY]
Genre : Drama
Chapter : 9. Itu adalah Rasa Penasaran
Words count : 2.2K+
Disclaimer : All of BTS members belong to their agency and parents, original story is mine.***
Lengang. Jika dibutuhkan satu kata untuk menggambarkan ruang belajar saat ini, maka kata tersebut lah yang paling sesuai. Hanya terdengar suara guratan pensil pada kertas catatan, dan suara lembaran buku yang dibolak-balik. Dengungan pendingin ruangan pun juga menyertai. Jangan lupakan juga suara jam dinding yang berdetik, menunjukkan pukul delapan malam.
Pensil Jimin bergerak, menggores lembaran catatan. Menggambarkan coretan-coretan abstrak. Dalam keadaan bertopang dagu, tak henti-hentinya remaja itu mengulas senyum. Terlampau senang, itulah yang dirasakannya selama dua hari terakhir.
Sore tadi, selepas berakhirnya kelas, Jimin melakukan aktivitas rutinnya. Berkumpul di depan minimarket dengan keempat teman baiknya. Saat itu Jimin tak lagi memedulikan Taehyung yang sudah tidak pernah mengawasi di sekitarnya seperti yang dilakukannya dulu. Ada hal lain yang lebih penting untuk dipikirkan.
Jimin dan keempat sohibnya itu membicarakan banyak hal, termasuk berbagi kabar bahwa tiga dari mereka berhasil menjadi murid pilihan yang akan mewakili sekolah untuk mengikuti lomba menari tingkat nasional. Itu adalah kabar baik, tentu saja. Dan apa yang lebih baik lagi adalah, bahwa ketua klub tari dan ketua klub musik saling bersepakat untuk kembali berkolaborasi dalam menyukseskan lomba ini. Namjoon dan Yoongi terpilih untuk memproduseri lagu-lagu yang akan dijadikan musik latar bagi tarian Jimin dan timnya. Sungguh suatu kebetulan yang mengherankan. Bahkan proposal yang diajukan sudah di-asese oleh kepala sekolah.
Drrtt. Drtt.
Ponsel Jimin bergetar, membuyarkan angan-angannya tentang seberapa keren lagu dan tarian yang akan mereka tampilkan untuk lomba nanti. Jimin pun merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponsel dari sana.
Kedua alisnya sontak menyatu saat ia melihat sebuah pesan diterimanya; dari Inspektur Kim Seokjin.
From : Inspektur Kim
'Park Jimin, kau sedang di sekolah?'Jimin tak langsung membalas pesan itu. Lebih memilih untuk bergulat dengan rasa heran. Kenapa inspektur muda itu tiba-tiba menghubunginya? Tidakkah dia sedang sibuk?
'Saya sedang di ruang belajar, Pak. Apa ada sesuatu?'
Jimin menggigit bibirnya, berpikir apakah balasan yang dikirimkannya itu kurang sopan?
Tak lama, ponsel itu bergetar lagi.
From : Inspektur Kim
'Bisa bicara sebentar? Aku menunggu di lobby. Tidak akan lama.'Butuh lima detik bagi Jimin untuk memutuskan apakah ia akan menemui sang inspektur. Lantas remaja itu merapikan alat tulisnya, lalu meninggalkan ruang belajar dengan langkah lebar.
Inspektur Kim Seokjin adalah seorang polisi yang sibuk. Jika beliau sampai rela menyisihkan waktu sempitnya hanya untuk menunggu di lobby dan berbicara dengan Jimin, maka bisa dipastikan ada hal yang cukup penting untuk dibicarakan dengannya.
Jimin pun mempercepat langkahnya, menuruni tangga dan melewati lapangan menuju lobby sekolah yang terletak di gedung seberang. Celingukan, ia mengedarkan pandangannya begitu sampai di lobby. Diputuskannya untuk membuka ponselnya, hendak mengirimkan sebuah pesan kepada sang inspektur bahwa dia sudah tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selcouth [VMIN]
FanfictionJimin tak pernah sekalipun mengandai-andai bahwa si misterius Kim Taehyung akan menjadi teman sebangkunya selama satu semester ke depan. Juga tak pernah terbayangkan olehnya, bahwa sesungguhnya, terdapat banyak alasan tak terduga dibalik setiap perl...