SELCOUTH
A Bangtan Fanfiction
Highschool!AU
Taehyung X Jimin[NO YAOI, BROMANCE ONLY]
Genre : Drama
Chapter : 26. Itu adalah Dunia Jimin
Words count : 2.1K+
Disclaimer : All of BTS members belong to their agency and parents, original story is mine.***
Hari ini adalah hari yang spesial untuk remaja berbibir plump itu. Dia duduk di sana, di sebuah bangku yang ada di ruang tunggu. Mengenakan sweater warna krim favoritnya dan menggenggam sekotak susu. Kakinya mengetuk-ngetuk lantai. Terus bergerak gelisah, sesekali mendesah pelan. Aroma obat-obatan khas rumah sakit yang terus mengganggu indra penciumannya membuatnya semakin tidak tenang.
Hari ini transplantasi kornea-nya dilaksanakan. Harapan akan netranya yang bisa kembali berfungsi, juga kecemasan apabila segala kemungkinan buruk yang akan terjadi, memenuhi rongga pikirannya. Dia senang, sekaligus takut. Dirinya akan bisa melihat lagi setelah operasi, tapi bagaimana kalau ternyata ada kesalahan teknis yang berakibat fatal saat operasi? Bagaimana kalau operasinya gagal? Apa yang akan terjadi?
"Jimin-ah," Hoseok, seorang teman yang sedari tadi duduk di samping kanannya, memanggilnya. "Jangan gugup begitu, santai saja. Kamu bakal baik-baik saja."
"Kita semua mendoakan yang terbaik buat kamu," sambung Namjoon yang duduk di samping kiri Jimin.
Jimin menghela napas resah. Kemudian ia mengangguk perlahan. "Terima kasih, Hyung."
"Jimin, ini berarti kamu akan segera bisa melihat lagi, 'kan?" Yoongi bertanya, menatap Jimin dengan penuh harap.
"Dokter bilang, penglihatanku akan segera kembali, dengan fungsi terbatas, dua sampai tiga minggu setelah operasi," jawab Jimin dengan lirih. Ia meraih jemari Namjoon untuk digenggamnya supaya merasa sedikit lebih tenang sebelum melanjutkan, "Butuh beberapa bulan setelah operasi untuk penglihatan yang lebih baik, itu pun dengan bantuan lensa kontak."
"Itu bagus, Jimin. Kamu bakal bisa melihat lagi!" seru Hoseok yang seakan menyalurkan semangatnya pada Jimin.
Remaja mungil itu hanya tersenyum. "Jungkookie nggak datang hari ini?" tanyanya, membuka topik pembicaraan yang baru. Karena faktanya, dia merasa tidak lengkap atas ketidakhadiran teman dekatnya itu.
Lalu, entah atas alasan apa, jari manis Namjoon yang digenggam Jimin tiba-tiba bergerak aneh. Kemudian Namjoon berdeham pelan. "Dia..., nggak bisa datang hari ini."
Jimin mengerutkan dahi saat mendengar ada yang aneh dari cara Namjoon berbicara. "Apa dia lagi ada urusan lain?"
Belum sempat pertanyaan itu terjawab, suara ibu Jimin berseru dari kejauhan. "Jiminie?" panggil beliau, disusul dengan suara langkah kaki yang mendekat. "Saatnya melakukan pemeriksaan lebih dulu."
Kemudian Jimin merasakan tangan kanannya digenggam oleh sang ibu, sedikit ditarik untuk mengindikasi bahwa Jimin harus segera beranjak dari sana.
"A-ah, iya," jawab Jimin sembari bangkit berdiri, lalu menoleh, menghadap ketiga kakak kelasnya. "Hyung-deul, doakan aku ya?"
"Fighting, Jimin-ah!"
***
"Chimchim, apa kabar?" Indra pendengaran Jimin menangkap suara berat yang begitu familiar di telinganya.
Lantas dia segera berbalik, dan mendapati remaja laki-laki seumurannya tengah berdiri di sana, berjarak sepuluh kaki darinya. Di tengah-tengah kegelapan dengan sorotan cahaya yang menghujani dirinya. Mengenakan hoodie abu-abu dan jaket denim kesukaannya. Membawa sekotak susu favoritnya. Jimin bisa melihatnya, dia bisa melihat dengan jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selcouth [VMIN]
FanfictionJimin tak pernah sekalipun mengandai-andai bahwa si misterius Kim Taehyung akan menjadi teman sebangkunya selama satu semester ke depan. Juga tak pernah terbayangkan olehnya, bahwa sesungguhnya, terdapat banyak alasan tak terduga dibalik setiap perl...