SELCOUTH
A Bangtan Fanfiction
Highschool!AU
Taehyung X Jimin[NO YAOI, BROMANCE ONLY]
Genre : Drama
Chapter : 21. Itu adalah Pertemuan
Words count : 1.5K+
Disclaimer : All of BTS members belong to their agency and parents, original story is mine.***
"Yah! Aku menyuruhmu untuk membuka toples Pringles tapi kenapa kamu malah membelahnya?!" bentak remaja berkulit pucat itu saat menyaksikan adik kelas raksasanya sukses merobek tabung snack dan membelahnya menjadi dua.
"Yoongi Hyung, kenapa kaget? Namjoon 'kan memang sudah biasa begitu!" Hoseok tertawa di tengah-tengah mereka.
Sementara remaja dengan pakaian rumah sakit itu diam, tersenyum mendengar berisiknya seruan teman-teman di sekitarnya. Dia duduk diam di kursi itu, tangannya memegang sekotak susu di atas meja.
Yoongi, Namjoon, dan Hoseok. Ketiga kakak kelasnya itu akhirnya datang untuk menjenguknya di rumah sakit ini. Kini mereka berkumpul di kantin rumah sakit. Awalnya mereka datang dengan alasan bahwa mereka akan membantu Jimin mempelajari materi sekolah yang tertinggal. Namun apa yang terjadi sekarang hanyalah mereka yang bergurau dan berebut makanan ringan.
Meski tak bisa melihat ekspresi bahagia dari teman-temannya, Jimin tetap tersenyum senang. Setidaknya dia bisa mendengar canda tawa mereka di tengah-tengah stres menghadapi ujian akhir mendatang.
"Hyung, Jungkook nggak bakal datang hari ini?" tanya Jimin, memecah keributan teman-temannya.
"Oh, dia bilang bakal menyusul," jawab Namjoon, "Katanya sedang ada urusan."
Jimin mengangguk-anggukkan kepalanya setelah mendengar jawaban Namjoon. Sepintas berharap Jungkook akan cepat-cepat datang, karena perkumpulan ini tidak akan lengkap tanpanya.
"Jimin-ah!" Tiba-tiba terdengar seruan seseorang dari kejauhan. Jimin amat mengenali suara pria dewasa itu.
"Seokjin Hyung?" tanya Jimin memastikan, saat terdengar suara derap langkah kaki yang mendekat.
Lantas suara gesekan kaki kursi dengan lantai terdengar saling bersahutan. Jimin berasumsi apa yang menjadikan kursi-kursi itu bergeser adalah teman-temannya yang sedang bangkit berdiri dan memberikan salam hormat pada pria yang baru saja datang itu.
"Bagaimana kabarmu?" tanya Seokjin setelah beberapa sekon, "Ah, sedang belajar bersama dengan teman-temanmu? Memang seharusnya begitu sebagai pelajar yang baik, haha."
Jimin tersenyum. "Hyungdeul, ini Seokjin Hyung," ucapnya kepada teman-temannya, memperkenalkan Seokjin. "Ayah Taehyung."
"Ah, selamat siang, Ahjussi," sapa mereka hampir bersamaan.
"Selamat siang," balas Seokjin, "Jangan panggil aku ahjussi, aku tidak setua itu. Aku hanya ayah angkat Taehyung, omong-omong."
Kemudian keempat remaja itu mempersilahkan yang lebih tua untuk mengambil kursi dan duduk di dekat mereka. Untuk sesaat, tiga dari empat remaja itu diam dalam kecanggungan, sementara Jimin berbincang ringan dengan pria Kim itu.
Menyadari akan hal itu, Seokjin tersenyum dan berkata agar tidak perlu merasa sungkan. Mereka boleh bercanda dan tergurau dengan cara mereka, Seokjin tidak keberatan dengan hal itu. Pria itu bahkan melontarkan candaan kuno untuk mencairkan suasana.
Hanya butuh beberapa menit untuk menghilangkan tegang dan canggung, membuat keadaan menjadi hangat dengan tawa ringan. Biar usia terpaut belasan tahun, Seokjin bisa menyatu dengan mereka. Obrolan mereka mengalir, seakan Seokjin adalah teman sebaya di antara remaja-remaja itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selcouth [VMIN]
FanfictionJimin tak pernah sekalipun mengandai-andai bahwa si misterius Kim Taehyung akan menjadi teman sebangkunya selama satu semester ke depan. Juga tak pernah terbayangkan olehnya, bahwa sesungguhnya, terdapat banyak alasan tak terduga dibalik setiap perl...