19. Itu adalah Kejutan

2.3K 391 58
                                    

SELCOUTH
A Bangtan Fanfiction
Highschool!AU
Taehyung X Jimin

[NO YAOI, BROMANCE ONLY]

Genre : Drama
Chapter : 19. Itu adalah Kejutan
Words count : 1.4K+
Disclaimer : All of BTS members belong to their agency and parents, original story is mine.

***

Hirup napas dalam-dalam. Tahan sejenak. Hembuskan perlahan. Hirup napas, tahan, hembuskan. Lakukan berulangkali. Sebanyak mungkin untuk melenyapkan gelisah.

Sementara lampu panggung menyorot tajam, menyilaukan mata. Audiens di sekian puluh barisan kursi begitu tenang. Hanya menyisakan suara pranatacara yang menyebutkan nama peserta tim di atas panggung satu persatu. Suaranya menggema, walau lantai ruangan terlapisi karpet merah guna meredam suara. Alat pembesar suara itu bekerja dengan baik.

Salah satu peserta yang berdiri di atas panggung terus melakukannya, tarik napas, tahan, dan hembuskan. Begitu konstan dan teratur pernapasannya, berbanding terbalik dengan degup jantungnya yang tak karuan. Terlalu kencang, memperkuat atmosfer ketegangan yang melingkup pada dirinya.

"Tenang, Jimin. Kamu pasti bisa," batinnya, menenangkan diri sendiri.

Sampai netranya menemukan seseorang dengan mantel hitam tengah memandanginya di ujung sana, berdiri di belakang kursi barisan paling akhir. Sepasang iris hazel-nya mengilat tajam, menembus anak rambut yang cukup panjang sedikit menghalanginya. Jimin melihat ia mengacungkan dua jari dan menempelkannya di pipi saat tatapan mereka bertemu.

Bagai saklar yang dinyalakan, Jimin langsung tersenyum. Temannya, Kim Taehyung, benar-benar datang untuk melihatnya. Dalam sekejap rasa gugupnya sirna. Jantungnya kini tunduk pada akal dan pikirannya untuk berdegup lebih tenang, menjadi normal.

"Sekarang, mari saksikan penampilan dari SMA Bangtan!"

Tepat setelah seruan sang pembawa acara, seluruh lampu ruangan dipadamkan. Hanya menyisakan lampu panggung yang menyorot Jimin dan keempat rekan timnya. Cahaya yang menyilaukan membuat Jimin tak lagi kuasa melihat keberadaan temannya di ujung ruangan.

Sepersekian detik setelahnya, musik latar dimainkan. Intro musik yang memiliki tempo cepat dan terkesan bersemangat menyentuh indra pendengaran. Jimin tak pernah bosan mendengar lagu ini, meski berulangkali dimainkan saat berlatih. Yoongi dan Namjoon memang hebat dalam bermusik.

Gerakan pertama Jimin lakukan. Mengandalkan ekspresi wajah untuk mendukung suasana tarian yang dibawakan oleh timnya. Menyaksikan banyak dari tim lain yang kurang ekspresif sebelumnya membuat Jimin dan timnya menyadari itu adalah sebuah kesalahan dalam menari.

Lampu-lampu panggung bergerak kesana kemari, mengikuti gerakan mereka yang begitu energik. Banyak gerakan melompat dan memutar, menghentak-hentakkan kaki sesuai irama. Mengajak para penonton untuk ikut menikmati euforianya.

Kembali jantung Jimin berdegup lebih kencang. Namun kali ini berbeda, bukan karena gugup, melainkan karena terlalu bersemangat. Senyuman terpatri di wajahnya sepanjang tarian, terlebih saat sekilas matanya tak sengaja bertemu dengan iris Taehyung. Remaja Kim itu juga tersenyum, membuat Jimin semakin bersemangat dalam melanjutkan tariannya. Ditambah lagi dengan kehadiran kedua orang tua Jimin di samping Taehyung.

Peluh mulai menetes, namun hal itu tak meredupkan semangat kelima remaja di atas panggung tersebut untuk menarikan koreo mereka. Suara hentakan dan decitan sepatu pada lantai panggung menembus kencangnya suara musik latar. Saling tersenyum, sesekali tertawa saat netra mereka bertemu satu sama lain. Terlihat begitu senang, terbawa suasana.

Selcouth [VMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang