13. Itu adalah Kedua dan Keempat

2.3K 410 61
                                    

SELCOUTH
A Bangtan Fanfiction
Highschool!AU
Taehyung X Jimin

[NO BOYSLOVE, BROMANCE ONLY]

Genre : Drama
Chapter : 13. Itu adalah Kedua dan Keempat
Words count : 1.9K+
Disclaimer : All of BTS members belong to their agency and parents, original story is mine.

***

Remaja itu termangu ketika menyaksikan siaran televisi yang terpampang di sebuah toko elektronik pinggir jalan. Siaran itu berisi berita tentang Choi Beomgyu, pelaku pembunuhan yang masih menduduki bangku SMP, telah menyerahkan diri. Sudah satu minggu berlalu, namun berita ini tak kunjung padam. Masih menjadi trending topic semenjak sidang pertamanya.

Tepat seminggu yang lalu, setelah Jimin membujuk Beomgyu, anak itu memutuskan untuk menyerahkan dirinya dalam tangisan putus asa. Dan saat itu pula, Taehyung langsung menendang pintu kayu gubuk yang rapuh, lantas mengacungkan borgol kesayangannya.

Beomgyu kebingungan kenapa dan bagaimana Taehyung bisa tiba-tiba datang dengan sebuah borgol, tentu saja. Namun tidak ada waktu bagi Jimin dan Taehyung untuk menjelaskannya. Mereka buru-buru memborgol pergelangan tangan Beomgyu dengan tangan Taehyung dan membawanya ke kantor polisi terdekat bersama rekaman yang tersimpan di laptop Taehyung sebagai bukti.

Sebuah kebetulan, malam itu sang inspektur sedang berada di kantor polisi. Beliau sempat kehabisan kata-kata saat mendapati fakta bahwa Taehyung dan Jimin bisa langsung membawa pelaku pembunuhan beserta buktinya, hanya berdua dalam satu kali coba, dalam satu malam.

Setelahnya, segera Inspektur Seokjin mengomeli Taehyung setelah menyadari bahwa remaja itu melanggar aturan dalam membawa pelaku semaunya sendiri, apalagi dengan melibatkan warga biasa seperti Jimin. Namun saat melihat Choi Beomgyu mengaku bahwa dirinya memang menyerahkan diri, kala itu pun tatapan Seokjin melunak.

Hal ini bisa menjadi berita yang jauh lebih menggemparkan dari seharusnya, namun tim kepolisian sepakat untuk menutup mulut rapat-rapat. Mengetahui mereka telah merekrut anak SMA menjadi bagian dari tim secara diam-diam. Warga bisa jadi akan membicarakan hal yang tidak-tidak kalau mereka semua tahu.

Seketika Jimin teringat saat keesokan hari setelah Beomgyu menyerahkan diri, Jungkook dan Hoseok langsung menyerbunya dengan berbagai pertanyaan. Memang wajar kalau mereka begitu setelah menyaksikan secara langsung bagaimana teman sekelasnya menyeret seseorang yang tak sadarkan diri di depan rumah mereka.

Bahkan Jungkook berkata kalau ia sempat mengira Taehyung telah membunuh orang itu dan akan membunuh Jimin juga. Jika saja saat itu Jimin tak segera mengirimkan pesan, mungkin Jungkook sudah melapor ke polisi dan hal ini akan menjadi masalah besar.

Pagi itu Jimin hanya bisa tertawa canggung saat menghadapi kedua teman baiknya yang terlihat panik mengkhawatirkannya. Namun tawanya musnah saat Jungkook berujar, "Bukan salahku kalau aku mengira si gila Taehyung membunuh orang itu setelah menyaksikannya membunuh seekor kucing dengan mata kepalaku sendiri."

"Chim!" Suara Taehyung berseru, membuyarkan lamunan Jimin. Remaja jangkung itu baru saja keluar dari toko hewan tak jauh dari tempat Jimin berada, dengan sebuah kantung berisikan makanan kucing di tangannya.

Hari ini, seusai Jimin berlatih menari di sekolah, ia sudah mengisi jadwalnya untuk menemani Taehyung memberikan kucing-kucingnya makanan dan susu. Ini akan menjadi kali kedua bagi Jimin untuk menemui kucing peliharaan Taehyung.

Jimin menghembuskan napas panjang. Menolak untuk percaya dengan perkataan Jungkook mengenai Taehyung yang membunuh kucing. Karena faktanya, temannya itu malah sedang memelihara dua ekor kucing liar dengan baik. Dia bahkan membeli makanan kucing yang layak dengan uang jajannya sendiri.

Selcouth [VMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang