19

1.5K 136 10
                                    

Karena hari sudah semakin sore Lucas dan teman-temannya memutuskan untuk pulang. Hari ini tidak berhasil menemukan Taeyong.

Sekarang Lucas masih di perjalanan pulang dengan Doyeon. Mereka hanya berdua di mobil. Karena Arin diantar Mark dan Yoojung diantar Jungwoo.

Doyeon yang sedang sibuk makan cilok menoleh pada ponsel Lucas yang berbunyi, “bunyi tuh!”

“Tolong dong bacain, pesan itu!”

Doyeon mengambil ponsel yang tergeletak di sampingnya itu. Membaca pesan, “dari mark.”

“Apa katanya?” tanya Lucas yang fokus menyetir.

“Kata Mark, Taeyong sudah balik ke rumah,” ujar Doyeon menoleh pada Lucas.

“Syukur deh, dia nggak kawin lari sama Jennie.”

“Jadi, lo mikir yang sama dengan gue?”

Lucas mengangguk, “sedikit. Ini juga gara-gara lo, nething. Gue jadi keikutan.”

“Kok nyalahin gue mulu sih lo? Minta di—“ perkataan Doyeon terputus saat ponsel Lucas yang ada di tangannya berdering kembali.

Doyeon melihat nama yang tertera di ponsel. Panggilan dari Nyonya Besar. Yang artinya mama dari Lucas.

“Nyokap lo nih.” Doyeon mengulurkan ponsel ke arah suaminya.

“Tolong lagi, angkatin. Lost speaker aja. Gue susah ini masih nyetir. Kalau tabrakan gimana?”

Doyeon mendengus dan menggeser ikon hijau dilayar handphone. Tidak lupa mengklik lost speaker.

“Lucas kamu kemana aja? Nggak inget kamu mama sama papa mau balik ke New York. Cepet ke bandara. Bentar lagi pesawat mama akan berangkat.” Lucas menepuk Dahinya. Mencari Taeyong membuatnya lupa kalau kedua orang tuanya akan kembali ke luar negeri.

“Iya, Ma. Lucas on the way ke sana.”

Telepon terputus begitu aja. Lucas memutar balik arah mobilnya. Dia dan Doyeon tidak jadi pulang dan segera menyusul kedua orang tuanya ke bandara.


•••


Doyeon sangat bersyukur kedua orang tua Lucas sudah pergi ke luar negeri. Karena pasalnya mama Lucas sangat mengganggu mereka. Terkadang terlalu ikut campur dan sering menginap di rumah.

Namun, ada yang sangat menjadi beban untuk Doyeon. Sulli berpesan ketika dia balik ke indonesia Doyeon dan Lucas harus memberinya cucu.

Doyeon menghela nafas. Itu tidak mungkin. Iya tidak ingin berhubungan tubuh dengan Lucas walau mereka sudah sah untuk melakukan itu.

Doyeon akan memberikan itu pada orang yang benar-benar ia cintai.

“Mikirin apa?”

Doyeon terhenjat saat Lucas sudah duduk di sebelahnya. Gadis itu celingukan. Lucas dengan santainya masuk kamar Doyeon.

“Ngapain lo masuk kamar gue?” tanya Doyeon galak, “keluar-keluar!” ia mendorong-dorong  tubuh lelaki disebelahnya.

Lucas hanya terduyun-duyun tanpa tergeser sedikitpun saat di dorong. “Salah siapa pintunya kebuka?”

Gadis berambut panjang yang di gerai ini berhenti mendorong Lucas. Ia membuang muka.

“Pertanyaan gue belum di jawab!”

“Terserah gue dong pintunya mau dibuka atau di tutup. Bukan urusan lu,” jawab Doyeon sewot.

“Bukan yang itu.”

Musuh kok Menikah? -LUCAS NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang