25

1.5K 133 3
                                    

Seulgi sesekali tertawa saat berbincang bersama Taeyong ketika masuk bersamaan menuju gedung kelas mereka.

“Semenjak kita sering ngobrol gini gue jadi tahu ternyata lo orangnya asik juga ya,” ucap Seulgi memegangi tali slingbagnya.

Taeyong tersenyum.

“Terus perhatian dan lembut lagi sama cewek. Pantes aja Jennie sangat cinta sama lo.”

“Lo bisa aja.” Taeyong tersenyum malu dan menatap ke depan sambil terus melangkah pelan, “sikap gue begini ada turut andil dari Jennie.  Jennie cewek pemberani dan nggak jaim yang gue kenal saat sekolah dulu.”

Seulgi memutar bola matanya saat Taeyong mulai memuji Jennie di depannya. Ia menyesal tadi menyebut nama sepupunya itu. Taeyong terlalu mencintai Jennie hingga tidak ada cacat yang laki-laki itu bicarakan tentang kekasihnya.

Taeyong menoleh ke sebelahnya. Seulgi lekas memasang senyum hingga matanya yang kecil itu menyipit.

“Tapi lo punya sifat nggak jauh beda sama Jennie. Lo juga cewek yang asik dan nggak jaim.”

Dalam hati Seulgi sangat malas disamakan dengan sepupunya itu. Namun, di depan Taeyong ia memasang wajah senang dan tersanjung dengan pujian itu.

“Terima kasih. Gue nggak ada apa-apanya kali sama cewek lo itu. Eh, maaf mantan masuksud gue.”

Taeyong membuang muka, “kita belum putus. Dia masih pacar gue.”

“Hah?” Seulgi terkejut, “gue kira udah putus. Saran gue, lo lupain aja Jennie. Sepupu gue itu udah dijodohin sama yang lain. Denger-denger kalau Jennie pulang lagi ke sini dia akan bertunangan.”

Taeyong hanya diam tidak merespon. Laki-laki itu fokus pada langkahnya.

“Tunggu-tunggu!” Mark menarik kerah baju Jungwoo.

“Ada apa sih?”

Mark lekas merangkul pundak Jungwoo, “tuh lo liat!” tunjuk Mark ke arah Taeyong dan Seulgi.

“Sejak kapan mereka akrab?” tanya mark terheran-heran.

Mark dan Jungwoo memperhatikan pemuda-pemudi itu dari tiang gedung kampus yang jaraknya cukup jauh. Jadi, tidak ada yang akan sadar.

Jungwoo menyipitkan matanya untuk mempertajam penglihatan, “itu ‘kan Seulgi, sepupunya Jennie.”

“Gue juga tahu, tapi gue perhatiin akhir-akhir ini mereka itu sering sama-sama. Jangan-jangan mereka ada apa-apa nih,” ujar Mark menerka-nerka.

“Huh!” Jungwoo menoyor kepala sahabatnya itu, “lo mau nuduh Taeyong selingkuh? Emangnya Taeyong itu lo.”

Mark berdecak saat kepalanya tertoyor, “kalau Taeyong gue percaya dia nggak akan begitu, tapi kalau Seulgi?”

Jungwoo mengangguk-angguk, “iya juga sih.”

Taeyong berhenti melangkah saat tangannya digenggam oleh Seulgi. Cowok itu menunduk, melihat perlakuan Seulgi terhadapnya sesaat, lalu cepat menarik kembali tangannya hingga genggaman itu terlepas.

Seulgi tersentak saat genggaman itu dilepas paksa oleh Taeyong.

“Bagaimana pun lo harus lupain Jennie dan buka hati buat yang lain.”
Taeyong menoleh mendengar tuturan dari mulut Seulgi.

“Gue ke kelas duluan,” setelah pamit Taeyong mempercepat langkahnya meninggalkan Seulgi sendirian.





•••





“Kamu diam dulu! Mau mama rapiin ini,” ucap Yoona sesekali menepuk lengan Eunwoo.

“Ini tuh udah rapi, Ma.” Keluh Eunwoo yang sekarang pasrah.

Musuh kok Menikah? -LUCAS NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang