06

2K 163 2
                                    

“Kenapa cuma diaduk-aduk aja makanannya? Katanya tadi belum sarapan,” tanya Yeri.

Lucas mendongak dan menatap Yeri. Namun, tatapannya kosong.

“Kamu ada masalah sayang?” Yeri menggenggam tangan Lucas hingga cowok itu tersadar dari lamunannya, “kalau ada masalah cerita aja. Aku siap dengerin.”

Lucas menarik tangannya, “nggak apa-apa kok sayang.”

“Mimik wajah kamu itu nggak bisa bohongin aku. Sebenarnya, kamu ada masalah apa?” Yeri terus mendesak Lucas untuk cerita.

Lucas mengusap muka sampai ke kepala, “serius, aku nggak ada masalah apa-apa. Cuma ngantuk, mungkin karena begadang main game semalem.”

Yeri tersenyum, “kamu sih hobi bener begadang demi main game doang. Ngantuk ‘kan.”

Lucas menanggapinya dengan cengiran khasnya.

Sebenernya, dia mikirin Doyeon. Eh, lebih tepatnya rencana perjodohannya dengan Doyeon. Lucas tidak ingin rencana orang tuanya ini berjalan dengan lancar. Namun, dia belum ketemu cara untuk menggagalkan pernikahan itu.


•••

Doyeon tersadar. Ia lekas berteriak, “bang kiri bang, kiri!”

Bis yang Doyeon tumpangi mengerem. Gadis ini baru saja sadar dari lamunannya. Ternyata gang rumahnya baru saja terlewati.

Gara-gara keteledorannya Doyeon jalan lebih jauh sekarang. Ini semua gara-gara orang tuanya sendiri membuat Doyeon kepikiran soal pernikahannya dengan Lucas.

“Hah, sial banget.” Doyeon menendang batu kecil yang berserakkan di jalan.

Sepuluh menit akhirnya Doyeon sampai di rumahnya. Dia nyelonong aja masuk ke rumah hingga sampai di dapur yang sedang ramai orang.

“Eh, Doy. Baru pulang?” tanya Sejeong pacarnya Eunwoo.

Doyeon tersenyum kecut pada calon kakak iparnya ini dan menarik satu kursi makan, lalu lekas duduk.

Yoona yang sedang sibuk membersihkan ikan menoleh. Eunwoo yang lagi membuat minuman juga menoleh.

“Adek, kok masuk rumah nggak ada salamnya lagi?” tanya Yoona lembut.

“Assalamualaikum,” ucap Doyeon ogah-ogahan.

Yoona tersenyum, “waalaikumsalam. Gitu dong.”

“Muka lo ngapa kayak baju belum di strika gitu?” tanya Eunwoo sambil memberikan minuman pada kekasihnya.

“Au ah, BT.”

“Ada masalah?” tanya Sejeong.

“Pasti mikirin nikahan lo sama Lucas ya?” tanya Eunwoo tepat sekali.

“Doyeon mau nikah? Kok kamu nggak cerita sayang?” Sejeong menyerbu Eunwoo dengan pertanyaan.

Eunwoo mengangguk, “iya, yang. Maaf, aku belum sempet cerita. Jadi, tadi malam itu Doyeon di lamar. Lebih tepatnya mereka dijodohin.”

“Oh, gitu.” Sejeong manggut-manggut.

“Untung bukan aku yang dijodohin ya. Bisa jadi jomblo ditinggal nikah kamu,” ujar Eunwoo menggoda kekasihnya.

“Isssh!” Sejeong menepuk lengan Eunwoo, “kamu kapan nikahin aku?”

“Sabar dong, yang. Skripsi aja belum kelar. Tunggu dapat kerjaan ya.” Eunwoo menebar senyumnya di depan gadis berambut sebahu itu.

“Makanya kerjain skripsinya jangan main game mulu!”

Abang Doyeon ini kuliahnya udah selesai. Namun, masih sibuk revisi-revisi skripsinya.

Musuh kok Menikah? -LUCAS NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang