46

2K 118 10
                                    

Pernak-pernik dan segala dekorasinya sudah tertata rapi di sebuah gedung. Makanan dan minuman pun sudah tersedia di beberapa meja panjang.

Senyuman dan tawa dari banyaknya tamu yang datang membuat suasana begitu ramai. Tidak terkecuali dengan pengantian yang ada di atas pelaminan. Mereka tidak berhenti tersenyum pada tamu yang akan memberikan selamat dan doa.

Doyeon juga turut bahagia pernikahan kakaknya dan Sejeong berjalan dengan lancar. Mereka sudah sah menjadi pasangan suami-istri.

Seorang lelaki memakai tuxedo hitam, dasi biru dongker, rambut tersisir rapi berjalan ke dekat Doyeon.

"Lo cantik."

Gadis yang sedang tersenyum menatap penganti yang berbahagia itu menoleh ke sumber suara.
Rupanya itu Lucas, "lo juga hari ini tampan."

"Jadi, gue tampannya cuma hari ini?" pertanyaan Lucas membuat gadis bergaun putih dengan panjang sebatas betis itu tertawa.

"Nggak." Doyeon meletakkan gelas yang sedari tadi ia pegang ke meja yang ada di sampingnya, "bukan begitu. Lo setiap hari tampan, tapi kali ini lebih tampan."

Lucas membenarkan dasinya, "karena pakaian gue ya? Ketampanan gue bertambah."

Doyeon mencebikkan bibirnya. Ia menatap ke depan kembali. Lucas bergeser lebih dekat padanya.

"Shutt!" Cowok itu menyenggol lengan Doyeon pelan, "bagaimana jawaban yang kemarin? Katanya, lo mau jawab sekarang."

Doyeon menoleh dan bergeming. Ketika Lucas menyatakan perasaannya untuk yang kesekian kali gadis ini meminta waktu lagi untukeyakinkan hatinya. Karena ia tidak ingin menerima Lucas dengan terpaksa lagi.

Cewek ini merubah posisinya menghadap ke Lucas. Menarik napasnya dalam-dalam sebelum mengeluarkan suara.

"Gue belum yakin perasaan ini cinta atau bukan, tapi gue nggak mau jauh-jauh dari lo."

Dahi Lucas berkerut, "berarti ini lo terima gue?"

"E-ee, gue..." mata Doyeon bergerak-gerak berbagai arah, lalu fokus lagi ke Lucas, "terima lo, tapi lo harus sabar untuk gue meyakinkan perasaan ini."

Lucas mengambil kedua tangan istrinya, lalu menggenggam erat tangan itu.

"Gue akan sabar nunggu itu dan gue sendiri yang akan buat lo jatuh cinta sama gue. Bahkan lebih dalam dari cinta lo ke senior itu."

Doyeon tersenyum.

"Jadi kita nggak jadi bercerai?" Doyeon menggelengkan kepalanya saat suaminya ini bertanya.

"WOOO!"

Lucas berteriak senang hingga para undangan termasuk mempelai melihat ke arahnya. Doyeon yang mengetahui kalau mereka jadi tontonan itu memaksa Lucas untuk menurunkan tangannya.

"Lucas jangan malu-maluin ah!" bukannya menuruti ucapan Doyeon. Cowok itu memeluk tubuh istrinya.

"Aku bahagia Doy. Terima kasih atas kesempatannya. Aku sayang kamu."

Tiba-tiba Doyeon merasakan kedua matanya panas dan ingin menangis. Bukan karena ia sedih, tapi kebahagian Lucas seperti mengalir juga padanya. Hatinya serasa berbunga-bunga hari ini.

Eunwoo dan Sejeong yang sempat melihat kelakuan kedua orang itu menggelengkan pelan dan saling melemar senyum.

Lucas melepas pelukkannya, lalu berlari ke arah teman-temannya yang sedang berkumpul. Orang-orang yang menonton tadi juga sudah kembali ke aktifitasnya.

"Ada apaan sih, Cas? Kok lo teriak-teriak?" tanya Mark yang ternyata penasaran.

"Kalian harus dengar baik-baik." Ketiga cowok yang memakai jas ini lekas merapatkan diri mereka, "gue dan Doyeon nggak jadi cerai."

Musuh kok Menikah? -LUCAS NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang