36

1.1K 83 1
                                    

“Cari siapa ya?” tanya salah satu mahasiswa yang keluar dari kelasnya. Ia melihat seorang gadis berdiri di depan pintu dengan kebingungan.

“Ini benar kelasnya Seongwoo?” tanya gadis itu dengan suara lembutnya membuat yang mendengar terpesona.

“Iya, benar. Ini kelas baru bubar. Mau dipanggilin?”

Gadis itu mengangguk, “boleh.”

Cowok itu lekas masuk lagi ke dalam kelasnya dan meneriaki Seongwoo yang masih mengobrol dengan salah satu teman sekelasnya.

“Ada apa?”

“Ada yang nyariin lo. Cewek cantik.” Mahasiswa itu bersiul dan memberikan ilustrasi tubuh sang gadis dengan kedua tangannya, “body-nya yahut.”

Dahi Seongwoo berkerut. Dia segera berdiri dan memakai ranselnya. Sebelum pergi keluar ia berpamitan terlebih dulu dengan teman yang ia ajak berbincang tadi.

Sampai di luar Seongwoo hanya melihat punggungnya saja. Benar dugaannya kalau itu bukan Doyeon. Karena teman-temannya sudah mengenali Doyeon.

Cowok itu terus melangkah hingga bisa menepuk bahu sang gadis. Betapa terkejutnya ia saat melihat seseorang yang telah mencampakkannya muncul kembali.

“Iren?”

Gadis yang dipanggil Iren itu tersenyum manis. Ia tidak banyak berubah, masih sama saat Seongwoo dan dia berpisah.

“Ngapain kamu ke sini?” tanya Seongwoo tanpa basa-basi.

“Aku rindu sama kamu.” Iren berhambur memeluk Seongwoo, “kamu nggak ada rasa rindunya sama aku?”

Laki-laki itu hanya diam tanpa membalas pelukan, “setelah kamu buang saya. Kamu masih bisa bilang rindu?”

Mendengar pertanyaan sang mantan, Iren melepas pelukanya perlahan. Kedua matanya menatap laki-laki di depannya itu.

“Maafin aku, Woo. Bukan maksudku untuk memutuskanmu begitu saja. Aku pikir karena waktu itu kamu begitu bersikeras tidak mau putus kamu masih mencintai aku. Ternyata sekarang kamu sudah punya pengganti aku ‘kan?”

Seongwoo jadi berpikir dari mana ia tah soal Doyeon. Dia jadi teringat Yeri, sepupunya itu sahabat Iren.

“Yeri banyak cerita sama aku. Kamu benar-benar melupakan aku?”

Orang-orang yang melintas memperhatikan mereka. Seongwoo menjadi risih. Ia pikir ini todak baik dibicaran di depan umum.

“Kita jangan bahas itu di sini. Ayo, ikuti saya!” cowok itu berjalan lebih dulu.

Iren melihat sekelilingnya dan akhirnya memilih untuk mengekori Seongwoo.

Cowok itu membawa Iren ke taman belakang kampus yang jarang dikunjungi orang.

“Saya harap ini terakhir kalinya kamu ke sini.” Seongwoo berbicara dengan kedua telapak tangan masuk ke saku celana.

“Kenapa? Karena kamu sudah punya pacar?”

“Itu kamu sudah tahu.”

“Woo maafin aku.” Cowok itu menoleh, “aku pikir kita bisa kayak dulu lagi.”

“Saya sudah maafin kamu dari lama. Kenapa kamu mau balik ke saya secara mendadak begini? Cowok itu udah ninggalin kamu? Kamu baru sadar kalau saya lebih tulus?”
Pertanyaan yang dilempar Seongwoo membuat Iren tertegun. Semua ucapannya itu tepat sekali.

“Dia selingkuh, Woo. Lebih teganya dia memutuskanku di depan selingkuhannya.”

Bukannya bersimpati cowok itu menunjukan smicknya. Ia tidak peduli sama semua cerita itu. Walau sebenarnya dia juga masih mencintai Iren. Setengah ruang hatinya masih milik gadis itu.

Musuh kok Menikah? -LUCAS NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang