21

1.5K 137 3
                                    

Doyeon dari tadi senyam-senyum memperhatikan dosen yang sedang mengajar. Pikirannya tidak dikelas sekarang.

Gadis itu sedang terbayang-bayang wajah Seongwoo waktu menyantakkan cinta. Padahal tadi pagi baru saja Doyeon memikirkan kecupan yang mendarat di bibirnya secara tiba-tiba. Namun, memikirkan Seongwoo sekarang lebih dominan di kepalanya.

Berbeda dengan Lucas yang murung memperhatikan Doyeon. Ia sama sekali tidak menyimak dosennya.

Taeyong menyenggol lengan Lucas, “ada apa?”

Lucas yang tersadar menggeleng.

“Lo cemburu Doyeon jadian sama Seongwoo?” tanya Taeyong dengan suara dipelankan.

“GUE NGGAK CEMBURU!”

Lucas kelepasan. Suaranya membuat seisi kelas termasuk dosen menatap dirinya. Tersadar dengan ulahnya cowok itu lekas pura-pura mencatat.
Kelas berlanjut sampai selesai tanpa memperpanjang kasus Lucas yang berteriak di jam pelajaran.

“Doy, mau ke kantin nggak?” tanya Yoojung yang sedang membereskan buku-bukunya.

Doyeon mengangguk sambil memasang tasnya ke pundak, “tapi sekalian ketemu kak Seongwoo dulu ya.”

“Kalian mau makan berdua?”

“Kalau dia mau. Kenapa tidak.”

Yoojung menghela nafas berat, “siap-siap gue jadi obat nyamuk.”

Doyeon terkekeh mendengar penuturan sahabatnya. Ia menepuk bahu Yoojung, “tenang aja lo nggak bakal gue kacangin.”

“Awas lo kalau bohong.” Gadis itu mengacungkan jari telunjuk ke depan Doyeon.

Doyeon mengacungkan jari telunjuk dan tengah bersamaan, suer!”

Mereka berjalan berdua keluar dari kelas. Namun, berpapasan dengan Lucas dan teman-temannya yang juga ingin keluar dari kelas.

Sambil berjalan Doyeon bertanya, “tadi suara lo kan, Cas? Lo cemburu sama siapa? Yeri? Yeri selingkuh?”

Lucas menoleh cepat, “sembarangan lo kalau ngomong. Yeri itu bukan cewek yang kayak gitu.”

“Maaf, gue ‘kan cuma nebak doang. Terus lo cemburu kenapa?”

Mark dan Jungwoo saling tatap. Sedangkan Taeyong menunggu Lucas menjawab pertanyaan dari Doyeon.
“Bukan urusan lo!” kemudian Lucas berjalan lebih cepat.

“Cas, tungguin kita dong!” teriak Mark, lalu ketiga cowok itu berlari menyusul Lucas.

“Kenapa sih itu bocah?” Doyeon bingung dengan sikap Lucas yang berubah. Padahal tadi pagi cowok itu masih biasa aja walau tetep ngeselin.

“Mungkin lagi banyak pikiran. Udah cuekin aja. Dia ‘kan biasa aneh begitu,” ucap Yoojung.

Doyeon mengangguk, kemudian melanjutkan langkahnya bersama Yoojung ke kelas Seongwoo.




•••




Doyeon masuk rumahnya dengan perlahan membuka pintu. Dari depan sudah terdengar suara dari televisi yang voleme-nya begitu keras.
Gadis itu segera melangkah ke ruang tengah. Namun, Lucas tidak ada di sana. TV masih dibiarkan menyala begitu saja.

“Adaw!”

Doyeon refleks menoleh mendengar rintihan dari seseorang yang sangat dia kenal. Ia lekas berlari kecil menuju dapur.

Disana terlihat Lucas sedang memasak.

“Lo masak?”

Lucas dengan ekspresinya yang nggak banget itu menoleh, “menurut lo? Gue laper. Lo pulangnya lama banget. Karena gua bisanya cuma masak telur. Akhirnya gue masak telur deh.”

Musuh kok Menikah? -LUCAS NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang