01:05

5.9K 550 8
                                    

Saat ini, Kevlar sangat tidak menikmati sarapannya. Pasalnya, sedari tadi semua pasang mata menatapnya dan Gea tidak percaya. Gea yang orangnya masa bodo, hanya menikmati sarapannya tanpa perduli sekitar. Gea memisahkan putih telur dan kuning telur di piring Kevlar lalu memakan bagian kuning telurnya saja.

"Makan cepet."

"Semua orang ngeliatin kita."

"Ya, trus?"

Gea kembali menikmati sarapannya sedangkan Kevlar masih berusaha menikmati sarapannya. Dari arah belakang Gea datang dua orang adik kelasnya kemarin, yang memberi Kevlar coklat dan bunga. "Kak Kevlar, pantesan aku cariin di kelas nggak ada, ternyata ada di sini sama Kak Gea. Eh, Kak Gea?"

Gea hanya tersenyum tipis menanggapi.

"Iya, ada apa nyariin gue?"

"Kata Kak Aji setiap pagi Kak Kevlar nggak sempet sarapan, jadi aku bikinin sarapan buat Kakak."

Adik kelasnya menaruh kotak bekal berwarna biru muda di hadapan Kevlar lalu pergi begitu saja setelah Kevlar berterima kasih. Sedangkan Gea tersenyum meremehkan. "Enak dong Kak Kevlar setiap pagi udah ada catering gratisan."

"Kalo tau gini ngapain gue ngajak lo sarapan bareng," Gea beranjak pergi dari hadapan Kevlar.

Bukannya menahan Gea untuk pergi, Kevlar malah senyum-senyum sendiri melihat punggung Gea yang hilang setelah pintu kantin.

Tadi, Gea cemburu kan?

Ternyata, kabar Gea yang datang bersama Kevlar ke sekolah dan sarapan bersama di kantin tersebar luas lebih cepat dari perkiraannya. Seperti tak ada topik lain, sepanjang harinya, Rosa, Oci dan teman sekelasnya menanyakan hubungan Gea dengan Kevlar. Dan Gea, tetap Gea. Perempuan itu hanya diam tak menjawab apa-apa.

Seperti biasa, Gea pulang paling terakhir, dengan proposal yang sudah rampung di tangannya, Gea menyusuri koridor kelas sepuluh dengan langkah yang tergesah-gesah, ia takut saat perjalanan pulang ia terkena rintik hujan karna langit sudah mulai ditutupi oleh awan gelap. Namun saat melintasi kelas X IA 3, langkah kaki Gea terhenti ketika dua orang yang berada di kelas itu menyebut namanya.

"Kalo Kak Gea sama Kak Kevlar beneran pacaran gimana Fi?"

"Ya nggak pa-pa, gue rebut aja Kak Kevlar dari Kak Gea."

"Lo yakin bisa ngerebut Kak Kevlar dari Kak Gea? Kak Gea kan sempurna, lo bisa ngalahin dia?"

"Lo nggak percaya sama sahabat lo sendiri? Kak Gea pasti ada kekurangannya, nggak mungkin nggak ada. Dia bukan Tuhan."

"Lo nggak takut kalo Kak Gea ngelabrak lo?"

Gea tersenyum tipis, tubuhnya ia sandarkan di dinding samping pintu kelas itu. Percakapan mereka berdua semakin membuat Gea penasaran.

"Nggak mungkin. Kak Gea ngelakuin itu ke gue."

"Mungkin aja sih Fi, secara Kak Gea di sekolah ini nggak tertandingi."

"Let's see. Kak Kevlar bakalan milih gue atau Kak Gea nantinya."

Tanpa sadar, Gea mencetak senyum miring di bibirnya. Keluar dari zona nyaman, tidak ada salahnya kan? Jika dulu pembenci Gea mundur dengan sendirinya karna prestasi yang Gea raih, kali ini Gea akan bermain sedikit dengan adik kelasnya. Tidak hanya membuat adik kelasnya risih karna bersaing dengan otak, tapi juga Gea akan menambah bumbu di permainannya.

Gea pergi dari sana, menuju ruang OSIS, memberikan Yudha proposal yang sudah ia selesaikan.

"Kak Gea," sapa kedua adik kelasnya tadi.

Gea hanya tersenyum tipis lalu kembali berbincang dengan Yudha. Setelah Yudha membaca semuanya, ia mengangguk, menandakan pekerjaan Gea sudah memuaskan.

"Lo pulang sama siapa?" Yudha menutup pintu ruangan OSIS lalu menguncinya.

"Naik ojol."

"Mending sama gue aja, mau ujan, nanti lo–"

"Nggak usah Yud."

Mereka berdua berjalan menuju gerbang sekolah yang harus melewati parkiran sekolahnya. Dari ekor matanya, Gea melihat Kevlar duduk di atas motor sembari berbicara dengan adik kelas yang membicarakannya tadi. Motor Yudha berhenti di samping tubuh Gea.

"Pulang sama gue aja Ge," ucapnya pada Gea.

Motor Kevlar menyusul, berhenti di samping motor Yudha. "Ayo, Ge."

"Gue duluan, ya."

Yudha dan Kevlar menatap Gea yang berlari kecil menaiki ojek online yang sudah ia pesan. Setelah menatap sinis satu sama lain, motor Kevlar melaju mengikuti ojek online Gea dari belakang. Sedangkan di sisi lain kedua adik kelas Gea tadi sedang menganga tidak percaya.

"Lo liat sendiri, Kak Gea nolak ajakan pulang dua cowok populer di sekolah kita ini. Lo yakin bisa nyaingin Kak Gea?"

-2:00 AM-

2:00 amTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang