15. pensi

883 117 12
                                        

Hari ini semua siswa-siswi SMA Pancasila sangat sibuk karena acara pensi. Pensi yang diadakan oleh sekolah dilaksanakan pukul tiga sore sampai pukul sebelas malam. Guest Star yang hadir adalah SO7, Juicy Luicy, dan RAN.

Anak CABS KUY sudah ambil posisi di tengah-tengah, tidak terlalu depan dan tidak terlalu belakang. Dipinggiran mereka sudah tersedia berbagai stan makanan dan minuman, sempurna.

"Heh? Bentar lagi RAN ya?" tanya Kyla.

Selinne sebelahnya mengangguk. "Iya sih, RAN. Tapi sebelum ini masih anak kelas sebelas yang tampil. Angkatan kita," jelasnya.

"Hema mana, Sel?" tanya Rafka.

"Mana gue tau! Bukan emaknya."

Anak GANSREK yang mendengarnya mendengus geli karena jawaban Selinne.

"Halah! Gue yakin, lo juga pasti nyari 'kan? Takut dia menelin si Nancy, soalnya dia panitia PENSI!" sindir Embun.

"SAVAGE!!"

"Nah! Masih ada dua penampilan dari kelas sebelas ya. Coba tebak, siapa yamg bakal tampil sekarang?" tanya Satria anak kelas 11 IPS 3, MC acara PENSI.

"GATAUUU! BUKAN PERAMAL!" teriak Saddam, menimpali wakil ketua kelasnya.

"Saddam tolol! Jangan malu-maluin, banyak anak luar!" jawab Lucy.

"Waduh anak CABS KUY teriak paling kenceng ya? Padahal temen sendiri yang mau tampil," jawab Sasha sembari terkekeh, partner Satria.

"Yasudah, Sha. Sebaiknya lanjut saja. Kita panggilkan, Shilla Gayatri dan Javier Dirgantara!"

"Njing, Gelo eta budak dua," celetuk Jave.

"Mantul!!!!"

"Waktu Yang Salah dong!" teriak Aldira keras.

Di panggung, Shilla terkejut mendengar teriakan Aldira.

"Basi!" gumam Shilla.

Petikan gitar yang dimainkan Shilla sudah mulai terdengar. Javier yang duduk disebelahnya mulai memperhatikan penonton dan sekali-kali melirik Shilla.



Bulan terdampar di pelataran
Hati yang temaram
Matamu juga mata-mataku
Ada hasrat yang mungkin terlarang

Suara Shilla yang merdu mulai terdengar oleh penonton. Seperti terbius oleh nyanyian Shilla, semua penonton mulai terdiam dan menghayati lagunya.

Shilla melirik Javier, sekarang bagian Javier yang menyanyi.

Satu kata yang sulit terucap
Hingga batinku tersiksa
Tuhan tolong aku jelaskanlah
Perasaanku berubah jadi cinta

Tak bisa hatiku menafikkan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya

Diam-diam, keduanya mulai melirik satu sama lain. Seperti memberitahu perasaan masing-masing yang sebenernya.


Kudapati diri makin tersesat
Saat kita bersama
Desah napas yang tak bisa dusta
Persahabatan berubah jadi cinta

Tak bisa hatiku menafikkan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya

Apa yang kita kini tengah rasakan
Mengapa tak kita coba 'tuk satukan
Mungkin cobaan untuk persahabatan
Atau mungkin sebuah takdir Tuhan

Cabut | RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang