RISE OF DEMON LORD

ch 37-PUTRI ELF

JANGAN LUPA FOLLOW DAHULU YA.KARENA AKAN ADA BEBERAPA CHAPTER KHUSUS HANYA UNTUK YANG FOLLOW
************************************

setelah zeon pergi. zeon menuju ke hutan yang tidak jauh dari tempat pertarungan.

Ada hal janggal menurut zeon. lima pria tadi memakai jubah yang sama persis dan memakai topeng tengkorak yang sama.

Dan kelimanya memiliki tato kambing di tangan mereka. yang paling aneh menurut zeon adalah,kenapa mereka berusaha untuk tidak membunuh para penjaga?

Pikiran pikiran rumit terus mengisi pikiran zeon. membuat kepalanya terasa sangat pusing. ada satu kemungkinan yang di dapatkan zeon.

Yaitu mereka berasal dari kelompok yang sama. hanya itu yang di ketahui zeon.

Sementara itu,di tempat yang agak jauh dari zeon. seorang putri berambut perak memakai jubah putih yang indah berjalan di ruangan kastil.

Seorang gadis muda berjalan di salah satu ruangan kastil. memakai gaun putih dengan sedikit aksen biru,berjalan menuju balkon

*putri pov*

'Apa tahu tentang pemuda yang menyelamatkan kita ya?'

Aku bergumam mwngingat kejadian kemarin. kejadian yang menakutkan dan menegangkan bagi diriku.

Sekelompok orang berjubah hitam menyerang kami. dan kami di selamatkan oleh pemuda yang memakai jubah hitam dengan topeng putih

Aku ingin tahu siapa dia sebenarnya. dan bila memungkinkan aku ingin melihat wajahnya.

Pemuda yang sangat misterius bagiku. namun,gerkannya dalam bertarung begitu indah dan tegas.

Ketika aku memikirkannya. yang terlintas di kepalaku adalah pemuda berjubah hitam dengan topeng putih.

Aku berjalan memasuki ruangan ku. dan keluar menuju ke ruang makan. di ruang makan,paman dan bibiku sudah menunggu.

"Oh~kau sudah bangun. ayo makan"

Dia adalah pamanku. elrod graun von greenwood. dia adalah adik dari ayahku.

"Manis~ayo makan bersama kami"

Dia adalah bibiku. esline graun von greenwood. dia adalah istri paman

Aku duduk di kursi. dan seorang pelayan menyiapkan makanan untuk kami bertiga.

"Paman. apa paman tahu siapa pemuda itu?"

"Hm?pemuda mana?"

"Pemuda yang menyelamatkan kita itu paman. apa paman tahu siapa dia?"

"Paman tidak tahu. saat paman mengundangnya ke kastil. dia menolaknya"

Aku paham dengan apa yang di katakan oleh paman. namun rasa penasaranku masih tinggi. jadi aku memutuskan untuk bertanya lagi

"Lalu paman. apa paman bisa mencari pemuda ini?"

"Baiklah. paman akan usahakan. paman akan menyuruh para penjaga untuk mengundangnya ke kastil jika bertemu dengannya"