ch 79-KASTIL DAN PERANG PERDANA 2

2.3K 136 48
                                    

"Apaa?!! B-b-bagaimana mungkin?!!." ucap Millas.

Dirinya begitu terkejut, pedang suci miliknya, sanctus blade bisa di tahan dengan mudahnya.

Lengan Adrian yang menjadi batu, menambah keterkejutannya lagi. Seharusnya, pedang suci bisa memotong batu apapun, bahkan berlian akan bisa di potongnya.

Namun, lengan aneh adrian bisa menahan pedangnya. Adrian tertawa dengan keras. Ia sungguh senang, melihat manusia yang bergetar hatinya di depannya.

"Hahaha... Serang Aku lagi. Tusuk aku! Tusuk! Hahahahah." ucap Adrian dengan tawa menyeramkan.

Seringai jahat ia tunjukkan. Gigi taring terlihat dari seringainya. Wajahnya menjadi begitu menyeramkan.

"Sekarang, giliranku. Hahahahah." ucap Adrian.

Pedang suci ia pegang, meskipun jari jari batunya mulai terkorosi karena pedang suci, ia tetap memegangnya.

Melempar pedang suci dengan kuat, lalu memukul armor Millas dengan kuat. Armor menjadi penyok, retak, lalu terpecah. Millas terdorong dengan kuat, menabrak 3 kesatria suci lainnya.

"Heh? Sudah jatuh? Ini baru permulaan!." ucap Adrian.

"Gendawa! Sekarang saatnya!." ucap Adrian.

"Hahaha, dengan seng hati aibo!" ucap Gendawa.

Lingkaran sihir kehijauan menghilang, Gendawa bergerak dengan sendirinya dan membabat habis pasukan musuh. Ayunan besar lengannya, menerbangkan banyak prajurit. Entah itu prajurit lawan maupun prajurit kawan, semuanya ia terbangkan.

Membuka mulutnya yang bersinar kahijauan, sebuah cahaya hijau terang muncul. Cahaya meluas dan menyinari seluruh medan perang.

"Death ripper!." ucap Gendawa dengan keras.

Suara menggelegarnya yang bagaikan petir terdengar. Cahaya kehijauan memasuki seluruh tubuh manusia, memasukinya dan menarik roh mereka dengan paksa.

Cahaya hijau, menyeret ribuan roh memasuki tubuh sang Gendawa. Dalam sekejap, ribuan musuh telah mati. Hanya satu gerakan, hanya satu sihir mampu membuat mereka semua mati.

"Hahahaha.. Ini semakin menyenangkan. Luar biasa, luar biasa. Gendawa, apa kamu bisa terus memusnahkan mereka semua?.", tanya adrian.

" hahahaha. Itu bukanlah tugas yang sulit. Akan kulaksanakan." ucap gendawa.

Cahaya kebiruan matanya, berubah menjadi merah terang. Dari tubuhnya, terdengar teriakan teriakan jiwa manusia yang ingin kembali ketubuhnya.

Gendawa tertawa lantang, memukul jasad mereka dan menjadikannya hancur tak bersisa seperti bubur.

5 orang, masih ada di daratan. 4 kesatria suci, menghadap Adrian. Seorang jenderal juga bergabung.

"Baiklah, kini giliranku beraksi." ucap Adrian.

Tubuhnya mulai berubah. Dua tanduk domba muncul di pelipis kepalanya. Di sertai dengan sayap kehitaman.

Tangannya, membentuk cakar merah darah yang mengerikan. Taringnya memanjang seperti vampir.

"Waktunya memulai." ucap adrian.

Adrian melemparkan 5 baru kerikil ke atas. Batu kerikil mengambang di udara, melesat ke atas dan jatuh satu persatu ke tanah.

Tepp...

Adrian bergerak dengan sangat cepat, memotong kedua lengan ksatria suci wanita itu dan menusuk dadanya dengan lengannya.

RISE OF DEMON LORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang