Setelah memerintahkan 3 bawahannya untuk membunuh para penguntit, Adrian berjalan menuju lorong kecil yang ia tunjuk sebelumnya.
Dirinya bersandar di tembok dengan tangan menyilang, matanya memandang sekitar dengan acuh tak acuh.
Wush wush
Tiga mayat tertumpuk di hadapannya, terlihat tiga bawahannya melemparkan mayat mayat itu, mereka lalu mencari para penguntit lain.
Satu jam berlalu...
Tiga puluh mayat tertumpuk di lorong sempit itu, membentuk semacam tembok mayat.
"Bagus, kerja kalian bagus sekali." adrian memandang ketiganya dan tersenyum.
Dirinya mendekat ke arah tumpukan mayat, tangan kirinya ia tempelkan ke tumpukan mayat.
"Bangkit!"
Adrian berteriak dengan keras, dari tubuhnya, asap hitam keunguan muncul, memasuki setiap mayat.
Beberapa saat kemudian, semua mayat telah di bangkitkan, sekarang, Adrian sekarang memiliki total 33 bawahan mayat hidup.
Kekuatan mereka masih sama, hanya saja kecerdasan mereka berkurang banyak karena mereka hanya mayat hidup.
Tanpa perintah, mereka hanya sekumpulan mayat tak berguna. Setelah membangkitkan mereka, Adrian berjalan menuju ke tempat paling kumuh dan gelap.
Beberapa pria terlihat berjalan di area ini, mereka memiliki sebuah tato unik di punggung tangan mereka.
Tato bulan dengan kepala elang, terlukis samar diatas punggung tangan mereka.
Setiap orang yang memiliki tato ini, memancarkan aura yang aneh. Mereka memancarkan aura garang, sadis dan aura gelap lainnya.
"Bagus, sekarang aku melihat mereka."
Adrian senang tak terkendali melihat setiap pria itu. Ia berjalan dan memanggil seorang pria itu.
"Kamu, kemari!"
Sang pria menatap Adrian dengan tajam, ia menyipitkan matanya dan berbicara.
"Oi! Apa? Berani kamu memanggilku dengan kasar, cari mati kau!"
Pria itu berlari dengan sebuah parang di tangannya. Senyum di bibirnya berubah, sekarang bibirnya melengkung kebawah.
"Cih, dasar kutu, berani melawan tuan ini?" Adrian mencibir.
Parang mengacung ke depan dengan ganas, Adrian mengangkat dua jarinya, menjepit ujung parang dengan kedua jarinya.
"Dasar kutu, kamu tak layak hidup!"
Boommm
Pria itu terlempar dan menembus beberapa bagunan. Mayatnya menjadi gelap, hitam dan tidak dapat di kenali lagi.
Beberapa teman pria itu berjalan menuju ke Adrian, tatapan mereka penuh dengan permusuhan.
"Apa? Kalian tidak terima? Bahkan satu kukuku tak layak untuk hidup kalian." ucap Adrian.
"Kirimkan aku kepada pemimpinmu, jika kalian menolak, kupastikan kalian akan kubuat sama seperti dirinya, SATU PERSATU."
Adrian menekankan dua kata terakhir, itu adalah peringatan untuk mereka.
Beberapa saat kemudian, mereka setuju untuk membawa Adrian kepada pemimpin mereka. Adrian mengikuti mereka menuju markas mereka.
Markas night falcon sect sangat tersembunyi, sangat sulit untuk menemukannya tanpa seorang pemandu.
Mereka melewati perkampungan kumuh dan berjalan menuju ke titik terpadat daerah kumuh.
Markas night falcon sect berada di bawah tanah. Luasnya setara dengan perkampungan kumuh di atas tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RISE OF DEMON LORD
Fantasy[Update tiap minggu] Zeon stallin. seorang pemuda berumur 16 tahun. di panggil ke dunia lain. bukan untuk menjadi seorang hero(pahlawan). tetapi untuk menjadi seorang demonlord apa yang akan terjadi dengan sang protagonis? bagaimanakah kisahnya 1 in...