"Tuan! Tuan! Kabar buruk!" teriak seorang elf dengan nafas terengah engah.
Pakaian hijaunya tertutup dengan debu dan noda coklat. Lumpur
Elrod kemudian menghampiri elf tersebut. Dan menenangkannya."Kabar buruk apa?" tanyaku
"Tuan! Tuan putri! Tuan putri!" teriak ia dengan tidak jelas
"Apa? Apa yang terjadi dengan esya?" tanyaku.
Wajahku langsung menjadi panik ketika ia menyebutkan tentang esya.
"Tuan putri! Tuan putri di culik oleh sekelompok orang misterius!" ucapnya kepadaku.
"Di culik? Bagaimana bisa..." ucapku.
Aku segera mengambil wujudku. Wujud merah darah dengan tanduk di atasnya. Tanpa sayap, aku terbang menuju ke kastil ibukota.
'Avtros. Drake. Menuju ke ibukota. Sekarang!'
Ucapku dengan keras. Perasaanku campur aduk. Sama seperti saat ketiga tunanganku dalam bahaya di masa lalu.
Aku tidak ingin orang yag didekatku dalam keadaan genting. Dengan segenap kekuatanku. Aku terbang dengan sangat cepat.
Wursh
Angin bertiup dengan kencang karen kecepatanku. Membuat sebuah jejak di langit malam
'Kenapa? Kenapa? Kenapa ini bisa terjadi? Siapa? Siapa yang melakukannya?' gumamku.
Gigi gigi ku gertakkan dengan keras. Menutup rapat tanpa sedikit celahpun.
Ibukota dalam situasi yang membingungkan. Banyak pasukan elf berkumpul di sekitaran kastil, kota. Bahkan ada yang di luar kota.
Aku turun tepat di tengah halam kastil. Membuat semua elf terkejut. Darimana datangnya demon ini?
"Berhenti!" teriak seorang white paladin
Aku tidak memperdulikannya. Aku terus berjalan. Hingga puluhan elf mengepungku. Berlari dan mengarahkan pedang mereka kepadaku.
Aku yang saat ini dalam keadaan buruk. Menghiraukan mereka. Dan mengaktifkan skillku untuk menjebak mereka
"Gravity"
Greessssss
Duk duk duk duk trang trang trang
Semua prajurit yang berada di halaman berhenti bergerak. Terjatuh di tanah.
"Apa? Apa ini?"
Mereka semua terkejut dengan apa yang terjadi. Sihir apa ini? Kenapa bisa membuat banyak orang menunduk?
Senjata senjata juga tertancap di tanah. Tancapan yang sangat kuat. Membuat mereka kesulitan untuk mencabut pedangnya
Aku berjalan memasuki bagian dalam kastil. Lantai satu baik baik saja. Namun saat di lantai dua, aku menemukan mayat white paladin.
Dengan beberapa mayat berpakaian hitam juga tergeletak. Pintu kamar esya juga terbuka lebar.
Aku memasuki kamarnya. Terlihat dengan jelas jika jendela ini di rusak. Pecahan kaya berserakan di lantai.
Jejak mereka terlihat di lantai ini. 2 mengarah ke kanan. 3 kekiri. Dan beberapa orang mengarah lurus.
Dua arah lain sudah aman. Karena mereka semua mati. Sementara itu, di jalan lurus, jendela sudah pecah. Pecah keluar dengan beberapa mayat tergeletak di dekatnya.
'Avtros. Dimana kamu?' tanyaku kepada avtros.
'Aku berada di halaman belakang tuan' ucapnya
'Periksa gerbang belakang' kataku singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
RISE OF DEMON LORD
Fantasy[Update tiap minggu] Zeon stallin. seorang pemuda berumur 16 tahun. di panggil ke dunia lain. bukan untuk menjadi seorang hero(pahlawan). tetapi untuk menjadi seorang demonlord apa yang akan terjadi dengan sang protagonis? bagaimanakah kisahnya 1 in...